Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Malik Hidayatulloh

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Inovatif! Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Pelatihan Pembuatan Kotak Makan dari Limbah Serbuk Bambu

Diperbarui: 5 Februari 2024   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan pembuatan kemasan makanan ramah lingkungan dari limbah serbuk bambu (sumber: dokumentasi pribadi)

Mohammad Malik Hidayatulloh, mahasiswa KKN Tim I Tahun 2023/2024 Universitas Diponegoro, memprakarsai pengurangan ketergantungan masyarakat terhadap kemasan makanan dari styrofoam dengan memanfaatkan kembali limbah serbuk bambu. Bekerja sama dengan rekan-rekan pemuda setempat tepatnya di Dusun Kaligandu, Desa Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, mahasiswa KKN Undip ini memberikan pelatihan pembuatan wadah makanan ramah lingkungan tersebut.

Dimulai dengan mengedukasi masyarakat bahwa kemasan makanan styrofoam menimbulkan beberapa masalah lingkungan seperti: styrofoam tidak mudah terurai secara hayati dan dapat bertahan di lingkungan selama ratusan tahun sehingga berkontribusi terhadap jumlah polusi. kemudian styrofoam menghabiskan banyak ruang di TPA karena sifatnya yang ringan membuatnya mudah terbawa angin dan air, berakhir di badan air, taman, dan kawasan alam lainnya. Selanjutnya, limbah styrofoam juga berbahaya bagi Satwa Liar karena satwa liar sering salah mengira potongan kecil styrofoam sebagai makanan, sehingga menyebabkan tertelan dan berpotensi membahayakan atau mati karena penyumbatan atau efek racun. Selain itu, styrofoam juga dapat melepaskan bahan kimia yang berpotensi berbahaya ke dalam makanan dan minuman, terutama bila terkena panas atau zat asam.

Untuk memitigasi masalah ini, mahasiswa KKN ini menemukan solusi dengan cara mengajari masyarakat untuk membuat sendiri bahan kemasan alternatif yang ramah lingkungan, aman bagi kesehatan, dan mengurangi limbah serbuk bambu karena melimpahnya limbah serbuk bambu dari pabrik-pabrik usuk dan reng terdekat.


Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2024 di Sanggar Seni Kalingga Dusun Kaligandu ini diikuti oleh 20 pemuda setempat. Acara ini mencakup alat dan bahan yang dibutuhkan, proses manufaktur,  dan menunjukkan prototype produk. Kegiatan semakin interaktif karena alat dan bahan yang digunakan tergolong jarang dijumpai di pedesaan melainkan hanya dijumpai di pabrik-pabrik sehingga mendorong pemuda untuk semakin meningkatkan minat untuk mencari literasi dan referensi dari berbagai sumber ketika ingin membuat sendiri produk tersebut.

Proyek ini menunjukkan potensi inovatif untuk mendorong usaha berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat.

Nantikan lebih lanjut upaya inspiratif ini, dengan menyoroti dampak para pemimpin muda dalam melakukan perubahan positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline