Oleh : Muhammad Khanif Atha R.
Idul fitri merupakan momen kemenangan umat islam setelah berhasil menjalani ibadah puasa serentak di bulan suci ramadhan. Puasa bagi umat islam tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus semata, namun bagi mereka juga diwajibkan untuk mengendalikan diri dari godaan hawa nafsu seperti ghibah dan amarah.
Pada tahun ini hari raya idul fitri jatuh pada tanggal 13 Mei, tepatnya hari kamis. Tahun 2021 ini merupakan kali keduanya idul fitri memberikan suasana yang berbeda dari biasanya. Meskipun demikian sejatinya masih tetap ada satu momen yang tak mungkin terlewat bagi siapapun selama lebaran ini.
Yup, sudah tentu momen yang dimaksud adalah menjamurnya makanan dan jajanan semasa lebaran. Makanan berat mulai dari ketupat, lontong, opor ayam, hingga rendang selalu menjadi pilihan favorit hidangan lebaran. Selain itu, momen lebaran juga selalu dihiasi dengan jajanan khas seperti nastar, kastengel, aneka wafer, hingga manisan gula yang sering menjadi favorit anak-anak.
Namun, dibalik kemeriahan santapan tersebut sudahkah kita saling mengetahui berapa total kalori yang terkandung didalamnya? Jika belum, marilah kita dengan seksama menyimak ulasan berikut ini
Makanan Berat
Dilansir dari kompas.com total kalori dalam ketupat seberat 160gr yaitu sebanyak 32kkal. Tak jauh berbeda dengan ketupat, jumlah kalori pada lontong seberat 200gr adalah sebesar 38kkal. Pada sepotong rendang daging mengandung 193 kalori, sedangkan pada seporsi opor ayam mengandung total sebanyak 320 kalori.
Makanan Ringan
Jumlah kalori pada sepotong kue nastar adalah 75kkal, hal ini bisa diasumsikan jika kita menelan 2 buah kue nastar berarti sama saja kita telah makan seporsi ketupat dari segi kalori. Sedangkan untuk kastengels hanya mengandung 20,3 kalori per potong. Total kalori pada sepotong wafer berkisar antara 26kkal hingga 30kkal tergantung pada merek wafer. Pada permen juga mengandung kalori yang cukup rendah, yakni sekitar 20 -- 30 kalori per butir.
Dampak Kalori
Kandungan kalori yang berlebih dalam tubuh ternyata dapat memicu resiko yang cukup berbahaya dan perlu diwaspadai. Dampak diantaranya adalah meningkatkan resiko obesitas dan penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung, hingga stroke.