Lihat ke Halaman Asli

M Kabul Budiono

Old journalism never dies

Angie Beruntung Masih Punya Lucky.....

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sang ayah itu tetap saja menyayangi anaknya. Itu ditunjukkannya justru ketika anaknya menghadapi masalah. Itu yang dilakukan Profesor Lucky Sondakh, ayah Angelina Sondakh. Sebagaimana nampak di media televisi, mantan rektor Universitas Sam Ratulangi Manado itu mendampingi Angie termasuk ketika ia menjalani pengadilannya kemarin.

Apa yang dilakukan Pak Lucky sungguh menunjukkan kebesaran hati seorang ayah. Ia menerima apa adanya keadaan anaknya yang boleh jadi saat sedang bersinar di puncak karirnya, tidak terlalu mempedulikan ayahnya. Jauh hari sebelum Angie terlibat kasus korupsi, rasa sayang Lucky Sondakh ditunjukkannya saat ia merela ikhlaskan anaknya itu masuk Islam ketika menjadi istri Adjie Mas Said.

Ketika Angie sama sekali tidak merasa bersalah atas perbuatannya, Jacky pagi-lagi langsung meminta maaf kepada saudara, handai taulan dan masyarakat. Sebagaimana dikutip Surat Kabar di Manado , begitu Angelina Sondakh ditahan KPK tanggal 27 April 2012, Lucky langsung mengungkapkan penyesalannya " Keluarga besar Sondakh, saudara-saudaraku dan rekan sekerjaku di Unsrat terkasih. Anak kami, dan saudara kamu semua sudah ditahan KPK. Kami selaku keluarga Sondakh Dotulong, tentu sangat terbeban. Termasuk beban karena sudah mencederai nama baik keluarga besar Sondakh dan komunitas di Manado khususnya Kanonang, untuk itu kami mohon maaf sebesar-besarnya " .

Guru besar Universitas Sam Ratulangi itu juga tidak serta merta secara membabi buta membela anaknya. Ia bahkan mengajak semua menghormati proses hukum " Kami sedang berjuang melalui pengacara Angie, serta melalui dan menghormati proses hukum ...... ".

Permintaan dan jiwa besar Lucky yang punya nama lengkap Lefrand Winston Sondakh itu dilakukan mengingat di Sulawesi Utara keluarga Sondakh adalah keluarga terhormat dan terpandang. Sebagaimana diketahui kakak Lucky, yaitu Adolf Jouke Sondakh adalah Gubermur Sulawesi Utara periode 2000 - 2005. Jika Adolf mengambil jalur politik maka Lucky lebih memilih menjadi pendidik.

Kesederhanaan dan sikap konsisten Lucky boleh jadi terbentuk karena latar belakang kehidupannya. Sebagaimana dipaparkan dalam Wikipedia enam bersaudara anak dari Pdt. Markus Lolombulan Sondakh dan Dora Rosaly Rawung pernah pernah menjalani kehidupan yang sulit. " Mereka hidup dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan, sehingga kadang-kadang tidak mempunyai apa-apa untuk makan. Kesulitan hidup ini membuat Adolf dan Lucky berjuang keras untuk lepas dari tekanan ekonomi ".

Keadaan dan latar belakang kehidupan ini yang tentu tidak dialami Angelina Sondakh. Sangat boleh jadi Angie hidup dalam keadaan ketika secara ekonomis kehidupan keluarganya sudah eksis dan mapan. Keberhasilannya menjadi Ratu Indonesia, bagaimanapun telah membuatnya menjalani kehidupan dengan sangat nyaman. Sanjung puja selalu diterimanya. Kekaguman orang atas kecantikan dan kepandaiannya, tidak disadarinya suatu kali dapat menggelincirkannya. Kemudahannya menjadi anggota bahkan memuncak sebagai pejabat tinggi Partai Demokrat memuluskan langkahnya menjadi anggota DPR RI. Boleh jadi salah satu yang memang diandalkan partai tempat ia bernaung adalah kecantikan, keterkenalan dan kemampuannya berkomunikasi dan melakukan lobby. Iapun melenggang dengan penuh keanggunan dalam catwalk panggung politik yang sesungguhnya sangat mudah memelesetkannya. Ia boleh jadi lupa bahwa tidak ada teman yang abadi dalam politik, yang abadi adalah kepentingan. Maka, begitu ia tergelincir bahkan terjerembab, iapun kembali sendiri atau jika perlu disendirikan agar tidak melibatkan orang lain, yang besar kemungkinan pernah memanfaatkan untuk kepentingannya. Beruntunglah Angie, karena masih ada Lucky Sang Ayah.

Lucky tetap setia mendampingi dan membentengi pertahanan jiwa anaknya. Lucky sungguh baik, ia tetap menyayangi anaknya apapun dan bagaimanapun keadaannya, walau mungkin ketika sedang bersinar dan bahagia, Angie tidak mengingat Lucky di kampung halamannya.

Angie masih beruntung karena masih punya Lucky. Bayangkan jika ayahandanya itu sudah meninggal, ia pasti akan benar benar sendiri karena semua orang yang dahulu mengelu elukan dan mengaku menjadi teman, sudah menjauh dan tidak menghiraukan.

Karena itu sudah semestinya Angie bermohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan. Angie pun mesti jujur dan terbuka mengatakan apa yang sesungguhnya. Sebab jika ia menutup nutupi segalanya, ia akan tetap dan terus sendiri. Karena itu sia sialah pengorbanan sang ayah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline