Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Jundi

Soiciialpreneur

Pelayanan e-KTP Buruk dan Bikin Ricuh

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_140567" align="alignleft" width="300" caption="Antrian warga saat membuat KTP Elektronik di kantor Kelurahan Sukabumi Utara Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat"][/caption]

Jakarta - Pelayanan pembuatan KTP Elektronik atau e-KTP  di kantor Kelurahan sangat buruk. Sejak di himbau oleh pemerintah agar warga mengganti KTP lama dengan KTP Elektronik pedaftarannya selalu saja membuat warga kesal.
Seperti yang terjadi dikantor Kelurahan Sukabumi Utara Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.  Pasalnya saat warga sudah meluangkan waktu memenuhi panggilan perekaman pasphoto, tanda tangan, sidik jari dan iris di kantor kelurahan  antriannya selalu saja bertumpuk dan tidak tertib sehingga menyebabkan kericuhan.
Bahkan banyak warga yang sudah antri sekian lama harus pulang dengan kekecewaan karena tidak mendapatkan pelayanan saat itu. Hal ini menyebabkan warga mengurungkan niatnya untuk datang kembali ke kantor kelurahan.
Sepertinya petugas pendafatran tidak mengantisipiasi antrian warga yang terus bertumpuk hingga timbul kericuhan yang menyebabkan proses pendaftaran  sangat tidak efektif,  buruk dan seringkali tertunda, padahal hal tersebut seringkali berulang.
Seharusnya petugas  merubah pola pendafataran yang dilakukan dan mencari solusi agar proses pemdaftarannya menjadi lancar dan nyaman bagi warga yang sudah datang.Sehingga warga yang sudah meluangkan waktu tidak lagi khawatir dan tidak perlu berkali-kali datang untuk antri panjang  membuat e-KTP.
Hal ini menjadi tanggung jawab dan perhatian pemerintah yang  bukan hanya membuat kebijakan namun di pikirkan juga tekhnis saat pendaftaran pembuatan KTP Elketronik sehingga program ini berjalan lancar dan sukses. (Mjundi)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline