Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Jundi

Soiciialpreneur

Ekspresi Kemenangan

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memasuki 1 Syawwal setelah berpuasa di bulan Ramadhan merupakan puncak dalam meraih kemenangan yang di tandai dengan Takbir, Tahmid dan Tahlil sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.

Kemenangan yang di raih merupakan proses pendidikan yang telah di lalui melalui rasa lapar dan dahaga saat berpuasa serta mengendalikan syahwat berhubungan suami istri di siang hari walaupun halal.

Ibadah puasa senantiasa mengajarkan kita untuk hidup memiliki sifatpeduli kepada sesama karena tidak sedikit orang yang menjadikan haus dan lapar sebagai sahabat kesehariannya.

Ibadah puasa juga mendidik kita untuk hidup Qona’ah dan jauh dari sifat boros menghamburkan harta sia-sia dan bermewah-mewah yang menjadi sifat manusia.

Ibadah Puasa senantiasa menjadikan kita senantiasa hamba yang bersyukur kepada Allah saat merasakan nikmatnya berbuka walaupun dengan seteguk air penghilang rasa dahaga.

Ibadah puasa menjauhkan manusia menjadi budak syahwat dan mengajarkan diri agar menjadi orang yang jujur dan amanah dalam segala situasi dan kondisi walaupun seorang diri karena sadar bahwa Allah senantiasa menyertai.

Hingga puncaknya di wujudkan dengan zakat sebagai pembersih diri dan harta untuk membuktikan kepedulian kepada sesama dan ketaatan atas perintah Ilahi.

Hasil dari ibadah puasa adalah terbentunya pribadi muslim yang muttaqien. Pribadi mulya yang memiliki sifat kepedulian sosial yang senantiasa dekat dengan kaum dhuafa dan pribadi yang memeiliki ruhiyah yangtinggi karena senantiasa dekat kepada Allah SWT. Seperti yang di gambarkan dalam Al Qur ’an surat Al Imran ayat 133 – 135.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”.

Semoga ekspresi kemenangan yang kita lakukan setelah melalui ibadah puasa dan ibadah yang lainnya selama bulan Ramadhan tidak mengotori gelar Taqwa yang disandang hingga Allah mempertemukan kembali kepada kita di bulan Ramadhan yang akan datang.

TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM KULLU ‘AMIN WA ANTUM BIKHOIR MINAL ‘AIDIN WAL FAIZIN. (mjundi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline