Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Julijanto

Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Pemanfaatan Media Sosial Amaliah Ramadhan

Diperbarui: 31 Maret 2024   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabat Keluarga

Pemanfaatan Media Sosial Amaliah Ramadhan

Oleh Muhammad Julijanto

Pemanfaatan media sosial untuk kegiatan yang postif sangat mendukung amaliyah bulan suci Ramadhan. Yang biasanya dalam bermedia sosial dengan kata-kata yang kotor dan kadang membagi konten-konten yang mengundang syahwat, maka bulan suci Ramadhan agar puasanya tidak berkurang pahalanya karena perkataan, karena tulisan dan ungkapan lain yang mengandung keburukan, termasuk ujaran kebencian dan cacian kepada pihal lain.

Sebab ada sabda Rasulullah

Banyak orang yang menunaikan puasa, namun pahala puasanya habis zoong karena tidak bisa meninggalkan berkata kotor dan melakukan perbuatan maksiat mendatangkan dosa. Kecuali hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, pahalanya lenyap. Maka kehati-hatian dalam bertutur kata dan bertindak agar kita termasuk orang yang beruntung.

Media sosial menjadi media baru bagi aktualisasi diri seseorang maupun sebagai ekspresi dalam berbagai hal kegiatan sosial manusia.

Mimpi sosial sebagai peluang publik baru yang berkembang di media sebagai tempat untuk menyampaikan berbagai pikiran gagasan sekaligus hiburan dan tempat berinteraksi yang ter hubungi dengan internet antar pengguna

Dampak negatif dan positif media sosial sangat tergantung kepada setiap individu untuk memanfaatkannya apakah sebagai media sosialisasi sebagai media silaturahmi antar individu yang berlainan tempat dan jarak yang jauh maupun sebagai media untuk mencurahkan berbagai pikiran pikiran dan perasaan yang ada di dalam hati untuk saling merespon dan

Sebagai media publik yang luas dan terjangkau semua jangko hanya asal terkoneksi dengan internet maka setiap individu bisa berkomunikasi dan bersilaturahmi atau punya sekedar untuk guyon dan sekedar say hello.

Dunia digital menjadi wahana baru sebagai public spears yang memberikan kebebasan ekspresi barbie semua orang tergantung dengan nilai-nilai yang terkandung dari masing-masing individu. Baik buruk dan layak atau tidaknya tayangan yang diberikan bergantung dari masing-masing pengguna untuk merespon nya dengan nilai dan identitas dirinya termasuk batasan moralitas etika dan integritas sangat mempengaruhi dari konten content yang dilahirkan atau yang diunggah di media sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline