Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Julijanto

Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Panduan Memilih Pemimpin

Diperbarui: 8 Oktober 2023   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prof. Dr. Sofyan Anif, M. Si. Rektor UMS. Dokpri

PANDUAN MEMILIH PEMIMPIN

Oleh Muhammad Julijanto

Puji syukur  kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-NYA yang tak terhingga kepada kita sekalian semoga kenikmatan tersebut dapat kita daya upayakan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan dan kemanfaatan hidup di dunia ini.

Sholawat serta salam kita haturkan untuk Baginda Rasulullah Muhammad Saw atas segala suritauladan dan ajarannya, sehingga kita dapat menikmati keindahan dan keagungan serta ketenteraman hidup di dunia terutama upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil 'alamin dengan cara bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Marilah kita saling berwasiat tentang iman dan takwa kepada Allah Swt. Sebab iman dan takwa adalah kunci sukses mengarungi samudera kehidupan. Dengan mentaati perintah dan menjauhi larangannya. Semoga semakin hari keimanan dan ketakwaan kita semakin baik.

Setiap orang adalah pemimpin. Setiap pemimpin dimintai pertanggunggungjawabannya sebagai pemimpin. Bagaimana kepemimpinan dijalankan, bagaimana menjalankan kepemimpinan tersebut, dan untuk apa kepemimpinan tersebut dijalankan, apa kontribusinya untuk kemajuan. Bagaimana kita memilih pemimpin?.

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Dalam bahasa Inggris disebut leader. Kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Perkataan khalifah berarti pengganti atau wakil. Pemakaian kata khalifah setelah Rasulullah Saw. terutama bagi keempat khalifatur Rasyidin menyentuh juga maksud dalam kandungan kata 'Amir' disebut juga penguasa.

Kedua kata tersebut dalam Bahasa Indonesia disebut pemimpin, yang cenderung berkonotasi sebagai pemimpin formal. Tugas pokoknya tidak hanya menyentuh aspek-aspek keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi juga aspek-aspek keagamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perkataan khalifah dalam al Qur'an mencakup pula maksud Allah Swt. untuk menyatakan pemimpin yang bersifat non formal. Surat al Baqarah ayat 30 "Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi".


Firman tersebut tidak sekedar merujuk pada khalifah pengganti Rasulullah Saw. tetapi adalah penciptaan Nabi Adam dan anak cucunya yang disebut manusia dan dibebani tugas untuk memakmurkan bumi. Tugas yang disandangnya itu menempatkan setiap manusia sebagai pemimpin.

Tugas pertama menyeru dan menyuruh orang lain berbuat amal makruf, menyuruh berbuat baik. Sedang tugas keduanya melarang atau menyuruh orang lain meninggalkan perbuatan munkar, perbuatan negatif yang merugikan diri sendiri, orang lain, dan bangsa. Dengan kata lain tugas manusia tiada lain melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah Swt. dalam semua aspek kehidupannya, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama di dalam suatu masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline