Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Julijanto

Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Siapkan Bekal Akhirat Terbaikmu

Diperbarui: 2 April 2023   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagi Yayasan Bangun Insan Cita Wonogiti. Dokpri

Oleh Muhammad Julijanto

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala nikmat dan Anugerah nya Yang Terbaik dan Terindah kepada kita sekalian. Semoga nikmat tersebut dapat kita daya upayakan semaksimal mungkin untuk meraih kehidupan yang yang Hakiki di dunia dan kelak di akhirat amin.

Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam atas segala ajaran dan teladannya dalam rangka menanamkan akhlakul karimah dalam kehidupan yang nyata sehari-hari. Semoga kita dapat meneladani akhlaknya sehingga perubahan sosial ditengah masyarakat yang baik terjadi. Melalui mimbar ini ini saya berwasiat pada diri sendiri maupun jamaah yang berbahagia

Marilah kita saling berwasiat iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai bekal terbaik untuk berjumpa dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tiada yang dapat kita banggakan jika saat bertemu dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kecuali dengan bekal amal yang terbaik ketika masih di dunia saat ini.

Marilah Kita Renungkan firman Allah Swt yang tercantum dalam surat Al Munafiqun 3 ayat terakhir semoga menjadi inspirasi bagi kita untuk melakukan perubahan diri perubahan keluarga dan perubahan sosial yang lebih luas.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala befirman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 9)

Keluarga merupakan aset bagi setiap orang. Keluarga tempat kembali. Tempat menumpahkan kasih sayang. Tempat berbagi utama. Tempat merencanakan masa depan putra putri untuk tumbuh kembang menjadi sumber daya manusia unggul masa depan. Sekalipun Keluarga dan harta yang melimpah menjadi tujuan dan kebanggaan seseorang, namun Keluarga dan harta menyebabkan seseorang melalaikan kewajiban dan tanggung jawab pengabdian kepada Allah Swt. Sehingga manusia selalu diingatkan, jangan sampai Keluarga dan harta benda nya melalaikan dari mengingat Allah Swt.

"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh."" (QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 10)

Kesempatan untuk beramal dan berderma hanya di dunia. Semuanya akan kembali kepada Allah Swt. Harta yang melimpah jabatan yang strategis tiada bisa menolong kecuali dimanfaatkan untuk pengabdian kepada masyarakat dan ikhlas karena Allah Swt. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline