Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Julijanto

Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Menjaga Momentum Menulis di Awal Tahun

Diperbarui: 1 Januari 2023   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perpustakaan UIN Raden Mas Said Surakarta. Dokumen Pribadi.

Menulis merupakan pekerjaan khusus, pekerjaan unik, pekerjaan yang mempunyai dampak positif sekaligus negatif, tergantung dari materi tulisan yang dibuat, menulis akan memberikan manfaat kepada yang lain, menulis akan mengembangkan peradaban manusia beradab, menulis membuat monumen kehidupan yang manfaatnya dipetik generasi yang akan datang.

Banyak sejarah yang ditelan zaman karena tidak mampu terdokumenkan dengan baik dengan tulisan. Maka menulis menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses membuat monumen kehidupan agar tetap lestari kebaikan. Bisa menjadi bahan renungan dan inspirasi bagi generasi yang akan datang.

Bagaimana menjaga momentum dalam menulis?. Hambatan-hambatan dalam menulis? Bagaimana solusi untuk menghilangkan hambatan dalam menulis? Hal-hal yang menguntungkan dalam menulis, manfaat yang dapat kita peroleh dari kegiatan atau pekerjaan menulis?

Banyak orang berkeinginan untuk produktif dalam menulis. Namun kandang kesiapan dan suasana tidak memungkinkan untuk melakukan pekerjaan mulia ini. Sementara menunggu kapan datangnya suasana yang baik untuk menulis juga tidak kunjung datang dan ada. Oleh karena itu dibutuhkan sikap mental yang positif dalam setiap memulai aktivitas yang baik. Sehingga perencanaan dan realisasi akan bersinergi dengan baik. Menghasilkan produk yang bermutu dan bermanfaat.

Suasana yang dibutuhkan dalam setiap aktivitas menulis, antara lain: badan sehat, pikiran jernih dan fresh, mempunyai keinginan untuk menuangkan gagasan dan pemikirannya, mempunyai perasaan untuk menuangkan dalam bentuk tulisan, perut dalam keadaan kenyang dan tidak kelaparan sekali, tetapi kalau sedang puasa jauh akan lebih baik, karena pemikiran dan ide-ide yang keluar akan lebih jernih dan kaya akan pengalaman spiritual, dan lain.

Kalau menulis perut sedang kenyang bisa menghasilkan tulisan yang bagus, karena konsentrasi sudah tidak pada perut lagi tetapi pada pikiran apa yang bisa dikeluarkan. Kalau menulis dalam keadaan capek, maka istirahatlah yang cukup dan setelah bangun badan dan pikiran fresh kembali menulis apa yang sudah ada dalam pikiran dan rancangan penulisan.

Apabila menulis sudah tidak konsentrasi lagi dan badan serta pikiran sudah tidak kondusif dan hilang mood, berekreasilah dan mengambil udara yang lebih segar di sekitar kita, dengan melepas jalan-jalan sebentar dan bila sudah ada pengendapan pemikiran mulai menulis kembali, atau diselingi dengan aktivitas lain yang lebih rileks, sehingga bisa meningkatkan stamina lebih. Jangan memaksakan diri untuk menulis, sekalipun anda dikejar target, sebab hasil tulisan akan tidak maksimal, namun sikap malas memang harus dihidari atau diatasi, mestinya menulis dalam suasana batin, badan segar, dan fresh pikirannya, sehingga bisa menghasilkan karya yang bagus.

Bagaimana kalau menulis ketika perut sedang lapar, karena puasa justru akan menghasilkan tulisan yang lebih perenungan di bandingkan dengan tulisan pemikiran atau rasionalitas.

Apa yang keluar dari pikiran kita merupakan bentuk dari rangsangan yang datang dari luar dan renungan yang menandalam, timbunan informasi yang telah lalu tersusun rapi dalam file otak kita, yang setiap saat bisa akan keluar dengan baik apabila mendapatkan rangsangan positif dari realitas sosial yang ada. Apa yang diidealkan bisa terwujud dalam kehidupan sosial yang lebih baik. Memperbaiki realitas sosial yang negatif menuju sistem sosial yang lebih menyejahterakan dan menguntungkan semua pihak.

Hambatan-hambatan menulis: tidak punya modal untuk menulis, tidak ada bahan yang bisa ditulis, punya modal menulis, tetapi tidak punya waktu untuk menulis, menulis dibutuhkan dorongan dan motivasi yang kuat baik rangsangan dari dalam diri sendiri maupun rangsangan dari luar yang begitu besar honorarium menulis barangkali akan memberikan motivasi yang kuat buat menulis. Nafsu besar kemampuan minim.

Tidak semua orang menulis karena motivasi material, banyak juga yang menulis sebagai kebutuhan hidup, memahami makna dari proses kreatif sebagai ibadah menanam kebaikan, meninggalkan jejak digital yang berkah, membuat obor generasi yang datang berikutnya, berbagi kebahagiaan dan berbagi manfaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline