Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Julijanto

Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Mendidik Anak Mencerahkan Dunia

Diperbarui: 20 November 2022   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Setelah lelah menulis dan menuangkan gagasan,pikiran saya bercanda dan bermain dengan anak istri permainan game untuk melatih ketangkasan dan kompetisi yang sehat, melatih kejujuran dan melatih daya nalar berpikir logis dan kemampuan linguistik dan membacanya secara baik.

Anak memang harus banyak berinteraksi dengan orang tuanya yang akan banyak menyerap informasi yang benar tentang realitas kehidupan, sebab anak pada hakikatnya membangun konsep sesuatu yang benar. 

Sebagai contoh bila anak melihat sesuatu yang baru, maka anak akan segera bertanya tentang makna dan pengertian tentang hal yang baru dilihat, didengar, dan dirasakan kepada orang dewasa yang lebih tahu. Sehingga anak akan membangun konsep dasar dalam alam pikirnya sesuai dengan kosa kata yang dimiliki.

Semakin hari anak menambah pengetahuan baru dan wawasan baru tentang berbagai hal dalam lingkungan kehidupannya. Mestinya orang dewasa juga demikian selalu menambah pengetahuan baru, menambah informasi baru yang berkaitan dengan bakat dan minat keahlian bidang yang menjadi kesukaannya, menambah wawasan keagamaan dengan berbagai pernak-pernik ilmu yang ada di sekitar masalah praktik ibadah dan pelaksanaannya di tengah kehidupan sosial.

Artikel berikut akan menggali sekitar persoalan dunia anak, antara lain: Apa yang menjadi hak dan kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya? Bagaimana pengasuhan anak yang baik dan benar menurut ajaran Islam?

Mendidik anak  

Kewajiban mendidik anak harus terfokus pada masa pertumbuhan jasmani dan rohani anak, tanamkan nilai-nilai ketauhidan, kemanusiaan, cinta sesama, menjaga dan melestarikan lingkungan, dan pendidikan kemasyarakatan sejak dini. Sebab orang tua adalah madrasah pertama bagi putra putrinya. Tempat pendidikan yang awal bagi anak. 

Anak yang baru lahir dalam keadaan yang suci fitrah dari segala bentuk pengaruh, warna-warni kehidupan yang akan membentuk adalah orang tuanya, lingkungannya, masyarakat di sekitar anak tumbuh dan berkembang, oleh karena itu ciptakan lingkungan yang baik yang mendukung pertumbuhan mental, moral dan spiritual, serta intelektual anak, sehingga akan tumbuh menjadi generasi yang robbani generasi yang selalu mendayagunakan segala potensi dan dedikasinya untuk kebaikan dan kesejahteraan sesama.

Kembangkan daya ijtihadmu dalami semua ilmu, galilah potensi yang masih terpendam, curahkan potensi yang kita miliki dalam menjalankan tugas dan pekerjaan yang sekarang sedang dijalankan secara optimal. Gunakan upaya yang hebat dari hal-hal yang sepele, lipatkan daya juang dan lihatlah hasilnya insya Allah hasilnya akan luar biasa. 

Pelajari keberhasilan orang-orang sukses dan ambil pelajaran  kegagalan orang-orang yang gagal dalam persaingan untuk diambil pelajaran yang paling berharga. Apa hikmah yang dapat dipetik. Adakah cukup ikhtiar, usaha dan kerja keras, ataukan perpaduan antara ikhtiar usaha kerja keras dan doa serta ridha Allah Swt.

Orang tua harus sigap dan tanggap terhadap perubahan fisik dan psikis anak. Bila melihat anak panas atau terlihat lesu tidak seperti baisa. Maka orang tua segera mengambil tindakan atau paling tidak menelusuri apa yang dirasakan. Setelah dua hari yang lalu panas sampai 38 dejat Celsius. Panas badan 38 derajat bagi anak balita suatu kondisi yang berbahaya. Karena bisa mengakibatkan step. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline