Lihat ke Halaman Asli

M. Jojo Rahardjo

Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Ikang Fawzi & Social Support

Diperbarui: 5 Oktober 2024   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Okezone

Setiap tahun PBB menerbitkan "World Happiness Report" (WHR) yang isinya daftar 150an negeri di dunia dari yang paling bahagia hingga paling tidak bahagia. SEMUA NEGERI SKANDINAVIA selalu berada di urutan atas, begitu juga sebagian besar negeri Eropa, termasuk juga ISRAEL padahal selalu dalam kondisi perang,  juga Australia, New Zealand, Canada, dll.

Indonesia dari tahun ke tahun hanya berada di urutan 80an. Tentu itu posisi yang buruk yang mungkin sekali berkaitan dengan kebijakan dari satu pemerintahan ke pemerintahan lainnya yang tidak terlihat mengutamakan human capital atau mental health.  

Para saintis yang menerbitkan WHR menyebut ada 6 faktor kunci untuk menentukan kebahagiaan warga suatu negeri. Salah satunya adalah SOCIAL SUPPORT.

Apa itu social support dijelaskan di WHR yang intinya: social support adalah orang-orang yang memberi pengaruh positif (memberi positivity) dalam berbagai aspek kehidupan Anda sehari-hari. Mereka dimulai dari orang terdekat, seperti pasangan, keluarga, teman, masyarakat, hingga pemerintah. Bentuk social support yang diberikan pemerintah antara lain: berbagai layanan umum, seperti kesehatan, pedidikan, transportasi umum, keamanan, kepastian berusaha, berbagai tunjangan atau bantuan sosial, dll.

Social support dari orang terdekat punya pengaruh paling besar. Sehingga tidak mengherankan jika Ikang Fawzi terlihat sangat terpukul dengan kehilangan istri yang paling dicintainya, yaitu Marissa Haque. Itu berbeda jika kehilangan teman atau bukan orang dekat, apalagi masyarakat atau pemerintah, karena Anda mungkin sekali akan tetap bertahan secara psikologis atau tetap memiliki resilience, tidak runtuh.

Menjadi penting bagi setiap orang untuk bersiap menghadapi tragedi kehilangan social support, terutama dari pasangan, keluarga atau orang dekat, karena tidak ada yang bisa menebak nasib siapa pun.

M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menjadi satu-satunya di Indonesia yang menulis ratusan artikel seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline