Lihat ke Halaman Asli

M. Jojo Rahardjo

Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Bola Salju AI di Blunder Penolakan Israel di U20

Diperbarui: 5 November 2023   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: https://www.genpi.co/

Siapa sangka, blunder menolak Timnas Israel di U20 menegaskan adanya disruption yang dipicu oleh era digital sejak beberapa dekade terakhir, juga era medsos yang sudah ber-AI sejak beberapa tahun terakhir ini.

Kali ini disruption terlihat menimpa dunia politik. Segera dan pasti akan terlihat menimpa juga aspek kehidupan yang lain. Mereka yang tidak bersiap untuk beradaptasi akan menjadi semakin irrelevant di dunia yang ber-AI sekarang ini.

Setidaknya ada beberapa hal yang menonjol di balik blunder itu:

1. Ada arus besar dunia yang mengerucut pada normalisasi hubungan dengan Israel yang dimulai dari negeri-negeri Arab dan menjalar ke negeri-negeri Islam lainnya seperti Indonesia. Bagi Indonesia, normalisasi bisa dimulai dengan memanfaatkan kegiatan pertandingan sepakbola. Namun sayangnya upaya normalisasi ini "disabotase" oleh politisi dan parpol tertentu.

2. Penolakan Timnas Israel di U20 adalah juga "sabotase" pada kebijakan presiden yang telah berupaya keras menyelenggarakan event kelas dunia dalam kerangka membangun reputasi Indonesia.

3. Alasan ideologis & konstitusi pada blunder itu dikalahkan oleh kekuatan suara netizen di medsos yang mem-bully secara massive mereka yang bertanggung jawab pada blunder itu.

4. Suara netizen jelas sekali menunjukkan adanya transformasi dari dogma politik lama yang diemban politisi zaman dahulu seputar cara memandang Israel. Masyarakat ternyata amat mendahulukan sepakbola melebihi apapun. Itu juga berarti kemanusiaan (persahabatan antar bangsa) harus didahulukan.


5. Beberapa survei menunjukkan adanya penurunan popularitas Capres Ganjar yang dianggap sebagai ujung tombak blunder Timnas Israel.

6. Dampak dari blunder itu masih terasa hingga sekarang. Dunia politik jelas terlihat berguncang beberapa minggu terakhir ini. Jokowi yang mungkin sekali berseberangan dengan politisi penganut dogma politik zaman dahulu itu terlihat melakukan manuver yang agendanya sulit dibaca. Ketegangan meninggi hingga memunculkan sikap saling caci-maki yang diarahkan ke berbagai arah yang nyaris tidak jelas. Atau ketegangan itu sengaja ditiupkan agar menyala oleh politisi tertentu.

Penutup

Apakah Indonesia akan terus menganut dogma politik yang diusung politisi zaman dahulu itu, atau bertransformasi ke pandangan politik global yang tidak bisa lepas dari pengaruh digunakannya AI di segala aspek kehidupan? Mari kita tunggu, namun tetap dengan hati yang adem atau dengan mengandalkan positive emotions!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline