Lihat ke Halaman Asli

M. Jojo Rahardjo

Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Mengapa Ganjar Bisa Kalah di Pilpres 2024?

Diperbarui: 3 Oktober 2023   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Kompas.com

Berapa banyak kelebihan, kekuatan, atau kebaikan Ganjar? Daftarnya bisa dibuat dan akan panjang sekali. Namun bagaimana cara efektif untuk menyebarkan daftar itu ke para pemilih? Jika ada cara yang efektif, maka bisakah itu mempengaruhi masyarakat? Karena pada saat yang sama capres lawan sedang membanjiri masyarakat dengan informasi kebalikannya.

Berapa banyak kekurangan, kelemahan atau kejahatan capres lawan ? Daftarnya bisa dibuat dan akan panjang sekali. Namun bagaimana cara efektif menyebarkan itu ke para pemilih? Bisakah masyarakat terpengaruh? Karena pada saat yang sama capres lawan sedang membanjiri masyarakat dengan informasi kebalikannya.

Sekarang, kemenangan seorang capres ditentukan oleh bagaimana AI digunakan, karena sejak 1 dekade terakhir ini AI berkembang pesat dan digunakan secara masif di berbagai platform media sosial (medsos). Namun mereka yang awam mengira AI baru saja muncul sejak berbagai platform chatbot diluncurkan sejak akhir tahun 2022 lalu, misalnya: ChatGPT, Microsoft Bing Chatbot, Google Bard, dll. Padahal setidaknya sejak 1 dekade terakhir AI sudah diselipkan di berbagai medsos yang ada. 

Jejak pemanfaatan AI (lewat medsos) dalam kampanye politik mudah ditemukan di berbagai negeri di dunia (baca di sini). Medsos yang sudah AI-Powered ini terbukti memperkaya para pemilik berbagai platform medsos (baca di sini). Namun dampak negatifnya ternyata sangat mahal: pengguna medsos dirugikan, kemanusiaan terancam.

Menurut para ahli, AI adalah sebuah teknologi baru yang tentu saja menawarkan banyak peluang baru yang positif dalam pengembangan peradaban manusia. Diperkirakan sains dan teknologi akan berkembang pesat sekali dalam tahun-tahun mendatang berkat AI. Namun sekaligus juga AI malah mengancam demokrasi dan kemanusiaan (baca 2 links di atas). AI yang dipasang di berbagai medsos menimbulkan kerusakan mental pengguna medsos jika terlalu sering berinteraksi di medsos. Sebaliknya mereka yang memang mentalnya terganggu akan lebih sering berinteraksi di medsos (baca di sini). Tidak mengherankan, jika medsos mengakselerasi 6 kali lebih cepat disinformation & misinformation (2 hal yang berbeda).

Secara umum AI sudah terbukti dimanfaatkan untuk mendapatkan strategi yang paling bagus dalam mengubah pilihan politik masyarakat. Ini artinya peran konsultan politik sudah bisa dikurangi. Atau konsultan politik yang tidak memanfaatkan AI akan tersingkir.

Pemanfaatan AI lainnya yang lebih khusus adalah untuk memproduksi (to generate) berbagai konten yang akan disebarkan di medsos secara cepat, masif, dan terarah, serta murah. Bayangkan jika itu dihasilkan oleh manusia. Akan dibutuhkan banyak sekali tenaga ahli untuk menghasilkan konten seperti itu. Pasti mahal sekali biayanya.

Tentu ada banyak sekali detil tentang bagaimana pemanfaatan AI dalam kegiatan politik. Butuh 1 artikel panjang untuk menjelaskannya yang akan segera saya tulis beberapa minggu mendatang berdasarkan bahasan para ahli di dunia.

Artikel ini hanya sekedar ingin merinci mengapa Ganjar bakal kalah di 2024 berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan saat ini. Tentu saja banyak yang bisa berubah di hari-hari atau minggu mendatang.

Jika dibuat daftarnya, di bawah ini adalah beberapa ancaman yang bisa membuat Ganjar kalah:

1. Medsos mengakselerasi penyebaran misinformation & disinformation 6 kali lebih cepat. Sementara itu pendukung Ganjar hanya menyebarkan confirmed atau valid information, padahal information seperti itu atau informasi yang positif tidak populer di masyarakat sehingga tidak tersebar cepat dan tidak masif. Itu artinya timses Ganjar butuh strategi yang jitu untuk melawan kampanye hitam yang dilakukan oleh capres lawan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline