Di tahun 1978 Muhammad Ali mengalahkan dengan telak Leon Spinks. Float like a butterfly, sting like a bee. Itu julukan untuk Muhammad Ali yang nyaris tak pernah kalah dalam olahraga tinju. Namun di tahun 1996 saat ia menyalakan api Olimpiade Atlanta dengan obor, tangannya bergetar atau bergoyang-goyang tanpa bisa dikendalikan oleh Ali. Lalu di 2012 di Olimpiade London, Ali tak bisa lagi berjalan tanpa dibantu orang lain, bahkan ia pun tak bisa lagi berbicara.
Semua itu karena gegar otak atau traumatic brain injury berkali-kali terjadi sepanjang karir tinjunya.
Di tahun 1920an ada 200 orang mati karena bertinju. Lalu di dekade berikutnya 150 orang mati. Angka kematian karena bertinju ini terus menurun hingga ke angka sekitar 50 orang mati per tahun, karena aturan dalam bertinju terus diperbaiki untuk mengurangi risiko atau bahayanya. Olahraga tinju memang olahraga berbahaya, demikian juga olahraga American Football, karena kepala sering mendapat benturan keras.
==o==
Gegar otak adalah terganggunya sebagian fungsi otak karena benturan keras yang terjadi pada kepala dengan benda keras, seperti lantai, aspal, bola, tembok, benda-benda lain, atau tinju atau tendangan kaki.
Sebagian fungsi otak yang terganggu itu bisa memiliki gejala selama beberapa jam atau beberapa hari, bahkan beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada tingkat gangguan dan tingkat berat gangguan.
Gegar otak lebih sering dialami oleh mereka dengan 3 kelompok umur berbeda, yaitu berusia 0-4 tahun, 15-24 tahun, dan 75 tahun ke atas.
Gegar otak dibagi 3 tingkatan: 1. mild, 2. moderate, 3. severe. Kebanyakan mereka yang mengalami mild TBI akan pulih sepenuhnya dalam waktu singkat.
Empat gejala yang umum terjadi pada mereka yang mengalami TBI yang bisa terjadi hanya dalam beberapa jam saja atau berhari-hari, hingga minggu:
1. PHYSICAL
Rasa mual hingga muntah, rasa berputar atau kehilangan keseimbangan, rasa tidak nyaman dengan cahaya atau suara, sakit kepala, rasa lelah yang tidak biasa.