Lihat ke Halaman Asli

M. Jojo Rahardjo

Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Narsisisme Dibutuhkan atau Tidak di Organisasi?

Diperbarui: 9 April 2023   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: https://www.psychologytoday.com/

Kepemimpinan membutuhkan orang dengan karakter yang kuat, misalnya tangguh, fokus pada tujuan, berani mengambil risiko besar, emosinya tidak mudah berubah pada situasi yang berubah-ubah, tidak mudah cemas. 

Karakter yang kuat itu termasuk juga kepercayaan diri yang kuat, memiliki visi yang jauh ke masa depan. Kecerdasan tentu tidak termasuk, karena kecerdasan cukup (bisa) dimiliki oleh tim riset atau jajaran di bawahnya.

Sebagian karakter seperti itu dimiliki oleh para narcissist. Baca ini: "Are Narcissistic CEOs All That Bad?"

Pemimpin atau CEO yang sukses di tingkat dunia, memang menunjukkan memiliki ciri narcissist menurut riset. Meski demikian ada banyak contoh CEO yang berhasil memajukan organisasi atau perusahaan tempat ia bekerja, namun ada juga yang malah menjatuhkannya. 

Tulisan bagus di Forbes ini layak untuk disimak  (klik di sini: "Here Are 5 Warning Signs Your Boss Is A Narcissist"). Sedangkan artikel yang sedang Anda baca ini adalah untuk menonjolkan beberapa poin yang penting untuk disimak bersama.

Ini daftar langkah-langkah yang menonjol dari CEO yang memiliki ciri narcissist:

- make more acquisitions,
- pay a bigger premium for those acquisitions,
- spend more on advertising,
- spend more on R&D,
- continue to make big M&A deals even if their recent performance had been poor,
- lead an organization to more volatile performance (i.e., it would work out really well or be a total disaster).


Karakter Negatif yang Tersembunyi 

Narcissist yang menduduki posisi strategis di organisasi, perusahaan, atau institusi pemerintahan sering dianggap memiliki karakter positif, seperti memiliki leaderships, memiliki self confidence, memiliki visi jauh ke depan, dll. Namun di balik karakter positif yang terlihat itu ada karakter negatif yang merusak dirinya sendiri dan organisasi tempat ia berada:

(1) Haus puji-pujian.
Exploitativeness/Entitlement --> I insist upon getting the respect that is due to me;

(2) Haus untuk diperhatikan atau dipatuhi.
Leadership/Authority --> I like to be the center of attention;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline