Lihat ke Halaman Asli

M. Jojo Rahardjo

Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Pikiran dan 4 Poin Penting yang Ditemukan Sains

Diperbarui: 8 November 2022   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: https://depositphotos.com/

Ini yang ditemukan oleh berbagai riset:

1. 80% pikiran kita adalah negatif.

2. Pikiran kita hari ini adalah pengulangan dari pikiran kemarin sebesar 95%.
3. Besok kita akan mengulang lagi pikiran yang sama itu.
4. Sepanjang kita terjaga, pikiran kita selalu melakukan mind-wandering hampir separuh dari waktu kita terjaga, yaitu 47%, meski kita sedang melakukan satu pekerjaan penting atau tidak melakukan apa-apa atau sedang beristirahat (baca di sini: Wandering mind not a happy mind).

Mind-wandering adalah topik sains yang baru mulai populer beberapa dekade terakhir. Meski demikian Siddartha Gautama sudah menyadarinya 2500 tahun lalu. Pikiran kita selalu berkelana ke masa lalu dan ke masa depan, yang akibatnya menurut Siddartha, kita merasa menderita. Kita jarang bisa merasakan berada di masa sekarang dan merasakan apa yang ada di sekeliling kita, karena pikiran kita selalu sibuk berkelana ke masa lalu, masa depan, atau kemanapun.

Siddartha menyebut akibat buruk dari mind-wandering itu adalah penderitaan, sementara itu sains di masa sekarang menyebutnya begini: "A Wandering Mind is n Unhappy Mind" atau mengalami stress (lihat link yang tersedia di atas).

Sains menggunakan kata stres untuk menyebut penderitaan yang disebut oleh Siddartha. Pikiran yang sering berkelana ini telah diteliti, dan ternyata menyumbang stres. Sebagaimana kita tahu stres tidak baik untuk otak dan untuk kesehatan tubuh. Komunitas Membangun Positivity (klik di sini) telah membahas topik ini cukup sering, karena penting sekali agar kita selalu memiliki otak yang berfungsi maksimal.

Sebagaimana Siddartha sudah katakan, kita nyaris tidak bisa menghentikan mind-wandering. Selain mind-wandering memberikan dampak negatif, namun mind-wandering juga memberi benefit. Banyak penemuan hebat dalam bidang sains, teknologi, juga pikiran besar dihasilkan karena adanya mind-wandering. Solusi besar dalam peradaban manusia dihasilkan karena pikiran manusia berkelana ke masa depan membayangkan apa-apa yang bisa membuat peradaban manusia berkembang. Saat membayangkan masa depan itu manusia merancang hal-hal baru dengan menggunakan memori yang dimilikinya, termasuk memori negatif dari masa lalu. Jadi meski menghasilkan hal positif, namun mind-wandering ini menghasilkan dampak negatif, yaitu stres.

Riset yang dilakukan oleh Harvard yang tersebut di atas: Hampir 50% dari waktu kita ternyata adalah disibukkan oleh pikiran yang berkelana ke masa lalu dan ke masa depan. Saat melakukan mind-wandering inilah kita bisa menghasilkan pikiran besar, solusi bagus, temuan baru, dan lain-lain yang positif. Meski menghasilkan hal positif, mind-wandering ini menyumbang stres, apalagi jika saat mind-wandering tidak menghasilkan hal positif (lihat video lengkap tentang mind-wandering menurut sains di sini).

Tahun 1979, Jon Kabat-Zinn (lihat videonya di sini) mulai memperkenalkan mindfulness practice kepada dunia. Kata mindfulness digunakan untuk menggantikan kata meditation yang digunakan oleh Siddartha Gautama dan tradisi Hindu yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Sebagaimana yang dikatakan Siddartha, mindfulness adalah sebuah latihan agar:
1. Lebih mudah menyadari adanya mind-wandering.
2. Mind-wandering tidak memiliki dampak negatif.

Point pertama akan membuat kita takjub, bahwa akhirnya kita bisa menyadari atau mampu memperhatikan pikiran kita sendiri dengan lebih jernih atau jelas. Kita pun takjub, bahwa pikiran kita ternyata gampang sekali mind-wandering.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline