Berita teranyar hari ini adalah Total kasus COVID-19 di India adalah 20 juta dan total kematian adalah 222 ribu. Mengerikan bukan? Berbagai media besar dunia terus memberitakan tsunami COVID-19 di India ini tiap hari. Tak ketinggalan pula medsos dengan berbagai bumbunya yang kadang tak masuk akal.
Namun coba kita lihat angka statistiknya. Yang paling mudah untuk mendapatkan angka statistiknya tentu dari worldometers.info/coronavirus . Nah, di bawah ini angka-angkanya.
India dengan populasi 1,4 milyar manusia:
Total kasus per sejuta: 14,573 di urutan 113 dari 222 negara di dunia.
Total kematian per sejuta: 160 di urutan 115.
Bandingkan dengan Indonesia yang populasinya 275 juta manusia:
Indonesia total kasus per sejuta: 6.000 di urutan 136.
Indonesia total kematian per sejuta: 167 di urutan 110.
Indonesia berarti tidak berada dalam urutan yagn buruk, jika dibandingkan dengan 222 negara di dunia. Indonesia berada di urutan tengah.
Bandingkan juga dengan Amerika yang populasinya 332 juta manusia:
Amerika total kasus per sejuta: 99,903 di urutan 9.
Amerika total kematian per sejuta: 1,778 di urutan 17.
Ini tentu angka-angka yang buruk bagi Amerika, karena total kasusnya berada di 10 tertinggi di dunia dan tingkat kematiannya berada di 20 teratas di dunia.
Dan ini urutan 30 negeri-negeri paling tinggi tingkat kematiannya:
Hungary (dengan angka 2,895), Gibraltar, Czechia, San Marino, Bosnia and Herzegovina, Montenegro, Bulgaria, North Macedonia, Slovakia, Belgium, Slovenia, Italy, Brazil, UK, Peru, Poland, USA, Croatia, Spain, Mexico, Portugal, Andorra, France, Liechtenstein, Romania, Lithuania, Colombia, Moldova, Panama, Argentina.
Ternyata India bukan di urutan terburuk dalam soal tingkat kematian dan jumlah kasus per satu juta orang. Apalagi angka-angka untuk Indonesia, mungkin bahkan boleh dibilang angka-angka Indonesia cukup baik. Tapi itu berarti Indonesia boleh mengendorkan 3M atau bahkan 5M, bahkan bisa seenaknya melakukan perjalanan ke berbagai kota lain. Mereka yang sudah divaksin juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Yuk tetap sehat dan tetap menjaga protokol kesehatan, serta tidak mudik!
M. Jojo Rahardjo