Tulisan ini tentu bukan tentang demam bersepeda yang marak karena pandemi COVID-19. Juga bukan tentang ulah ugal-ugalan pesepeda yang bersepeda di Tol atau di tengah jalan raya. Tulisan ini tentang pentingnya olahraga di masa pandemi COVID-19 atau di masa normal nanti.
Penelitian sepanjang 90 tahun, The Harvard Study of Adult Development menyimpulkan: Relationships adalah faktor yang paling menentukan untuk mendapatkan umur panjang.
Itu artinya: untuk memiliki tubuh yang lebih sehat harus memiliki relationships yang baik dengan pasangan, keluarga, saudara, teman, tetangga, atau masyarakat.
Sejalan dengan penelitian di atas, World Happiness Report yang diterbitkan oleh PBB tiap tahun mengukur 6 aspek dari warga tiap negeri. Social Support adalah satu yang diukur untuk menentukan ranking sebuah negeri. Social Support bisa terbangun salah satunya karena adanya relationships yang baik di antara warga sebuah negeri.
Olahraga tidak disebut oleh penelitian Harvard di atas sebagai penentu utama untuk membangun tubuh yang sehat dan umur panjang. Meski demikian kita mesti ingat, bahwa untuk memiliki relationships yang bagus, kita mesti melakukan banyak hal atau aktivitas, seperti misalnya meditasi dan bersyukur. Dua aktivitas itu sudah terbukti memperbaiki kualitas relationships secara signifikan.
Bagaimana pun juga olahraga tetap penting, karena olahraga bisa bermanfaat untuk yang berikut:
1. Membantu kita membangun relationships yang baik dengan pasangan, keluarga, saudara, teman, tetangga, atau masyarakat. Itu karena olahraga kerap disertai dengan interaksi dengan orang lain.
2. Olahraga juga bisa kita gunakan untuk melatih disiplin, seperti bangun tiap pagi pada jam yang ditentukan. Membangun disiplin juga baik untuk mendapatkan positivity di otak.
3. Olahraga juga bisa kita gunakan untuk mengejar target yang sudah kita tetapkan. Martin Seligman seorang pionir neuroscience menyebut kita membutuhkan achievement sekecil apa pun itu untuk mendapatkan positivity di otak. Menentukan target dalam olahraga bisa membantu kita untuk memperoleh achievement kecil namun sering.
4. Olahraga mem-boost keluarnya endorphins dan dopamine (positive brain hormones) di otak yang kita perlukan agar otak mendapatkan positivity.