Tantangan besar bagi otak dan positivity kita di zaman digital ini adalah multitasking. Begitu banyak yg harus kita kerjakan, sehingga sering kali kita harus berganti task dari yg satu ke lainnya atau melakukan beberapa task sekaligus secara bersamaan. Lihat saja di pagi hari saat kita pertama kali terbangun dari tidur. Ada banyak yg harus kita kerjakan dengan HP kita, seperti cek WA, email, menulis check list apa yg akan kita kerjakan hari ini, menulis jurnal, membaca media sosial dan bahkan menulis status.
Multitasking setidaknya menurunkan kualitas dari apa yg kita kerjakan. Misalnya kita sedang menulis, tapi jika dibarengi dengan melakukan task yg lain, maka kualitas tulisan kita tak akan sebaik jika kita hanya fokus dalam menulis. Begitu juga saat berbicara dengan orang lain. Atau juga saat menyetir kendaraan.
Jangan lupa, multitasking juga menghasilkan stress, kecemasan dan negativity lainnya.
Tentu sulit bagi kita untuk menghadapi tantangan besar di zaman digital itu. Adakah cara untuk mengurangi dampak dari multitasking yg tak terhindarkan itu?
Neuroscience memiliki jawaban untuk pertanyaan itu, yaitu mindfulness meditation. Cukup dengan 10 menit melakukan mindfulness meditation (silahkan Googling tentang jenis meditasi ini), maka kemampuan kita untuk fokus atau konsentrasi menjadi lebih baik, meski multitasking mengganggu aktivitas kita sehari-hari.
Mindfulness meditation bahkan bisa dilakukan oleh para pemula dan tetap membuahkan hasil. Mindfulness meditation juga bisa diterapkan pada anak-anak yg sering memiliki ADD (Attention Deficit Disorder), tentu dengan cara yg berbeda seperti dijelaskan dalam video ini.
M. Jojo Rahardjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H