Lihat ke Halaman Asli

M. Jojo Rahardjo

Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Hari Raya Nyepi dan Penelitian Neuroscience pada Meditasi

Diperbarui: 8 Maret 2019   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.wellandgood.com

Neuroscience atau ilmu positivity baru saja berkembang sepanjang 2 dekade terakhir. Salah satu yang diteliti dan dikembangkan oleh neuroscience adalah meditasi. Sebagaimana kita tahu, meditasi adalah praktek yang sudah sangat tua dalam peradaban manusia. Usianya ribuan tahun.

Neuroscience telah menemukan apa guna meditasi dari berbagai penelitian 2 dekade terakhir ini. Neuroscience menemukan, bahwa meditasi sangat baik bagi otak dan tubuh. Mereka yang teratur melakukan meditasi memiliki positivity yang dibutuhkan dalam berkegiatan sehari-hari atau untuk mencapai prestasi tertentu dalam hidupnya.

Namun masih menjadi misteri bagaimana meditasi pertama kali ditemukan oleh peradaban manusia, karena meditasi dengan berbagai bentuk ditemukan di hampir semua tempat dan sejak lama.

Hari raya Nyepi di Bali adalah salah satu bentuk praktek meditasi yang disakralkan. Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Saat hari raya Nyepi tidak ada aktivitas yang  biasa dilakukan tiap hari. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, kecuali kegiatan rumah sakit.

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).

Hari ini suasana pulau Bali seperti mati. Berbagai kesibukan atau aktivitas harian yang biasa dilakukan ditiadakan. Pada hari ini umat Hindu melaksanakan "Catur Brata" Penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Sebagian lagi melakukan tapa, brata, yoga, dan semadhi atau meditasi.

Neuroscience telah meneliti praktek meditasi di berbagai belahan dunia. Meditasi secara umum adalah kegiatan memfokuskan pikiran hanya pada 1 hal tertentu. Semua orang bisa melakukan ini, karena sebagaimana juga diajarkan oleh para bikshu dan juga neuroscienctists, cara meditasi begitu sederhana, yaitu hanya memperhatikan tarikan nafas masuk dan hembusan nafas keluar. Meditasi bisa dilakukan dalam posisi apa pun dan di mana saja.

https://theweekendjaunts.com

Sekarang bahkan kota-kota besar di Eropa dan Amerika sekalipun memiliki kegiatan meditasi bersama di tempat-tempat umum seperti taman. Itu semua tak lain karena khasiat meditasi yang baik bagi tubuh dan otak.

M. Jojo Rahardjo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline