Lihat ke Halaman Asli

Siti Darwisyah Armaly, 1941-1966.

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

PADA HARI RABU ITU, TANGGAL 2 SEPTEMBER 1959, BUNG KARNO SEDANG berada di Kutaraja, untuk meresmikan Kopelma – Kota Pelajar dan Mahasiswa – “Darussalam”.

Saat itu saya juga hadir di tempat upacara, sebagai bagian dari regu gabungan pelajar STM dan SGKP, yang bertugas di bagian dekorasi, khususnya mendekorasi bangunan tempat presiden duduk. Bahkan saya bisa berada begitu dekat dengan Bung Karno, sehingga saya dapat melihat pipi beliau yang ada capuknya dan diberi rouge. Dan ketika sekali waktu beliau membuka kopiah, saya dapat melihat kepala beliau yang sulah.

Ketika seluruh rangkaian upacara selesai, kami pun istirahat sejenak, sebelum bubar. Pada saat itulah Caca – nama sapaan Siti Darwisyah -- menghampiri saya. Caca, selain pelajar SGKP, juga anggota RUSMA, Rumpun Seniman Muda, sama dengan saya. RUSMA bergiat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline