Tinggal seminggu hari lagi menjelang upacara pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden. Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo, kepada media asing menyatakan akan menjegal pemerintahan Jokowi. Melihat situasi yang tidak menguntungkan itu, Jokowi sebagai Presiden Terpilih berpandangan bahwa pada hari pelantikannya, 20 Oktober 2014 harus sudah tercapai rekonsiliasi nasional. Tidak boleh ada lagi permusuhan antara KIH dan KMP. Semuanya harus ikut secara bersama membangun negeri guna mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Indonesia ini terlalu besar dan luas untuk dibangun hanya oleh satu kelompok. Itulah kerja besar yang dilakukan Jokowi menjelang upacara pelantikan.
Oleh sebab itu, Jokowi secara kilat menyiapkan safari politik, mendatangi langsung tokoh utama KMP. Safari politik pertama mengunjungi Aburizal Bakrie (ARB), Ketua Umum Partai Golkar yang menjadi tokoh utama KMP. Ditemui langsung oleh Presiden Terpilih Jokowi menjadikan ARB tidak berkutik. Tidak ada lagi kemarahan. Tidak ada lagi kegarangan akan melakukan penjegalan terhadap program pemerintahan Jokowi. Dari mulutnya meluncur pernyataannya yang melegakan publik. ARB menjamin tidak akan ada upaya jegal-menjegal dalam arti menjatuhkan pemerintahan Jokowi-JK. Semua persoalan bisa dibicarakan dan didialogkan secara bermartabat. Semua kebijakan yang baik akan disuport. Yang kurang baik bisa didiskusikan untuk memperbaiki. ARB juga menyatakan akan menghadiri upacara pelantikan Presiden Jokowi. Ia akan memerintahkan seluruh anggota fraksi PG menghadiri acara pelantikan.
Dua hari kemudian, 17 Oktober 2014, Jokowi menemui Prabowo. Ia mendatangi rumah keluarga besar Soemitro Djojohadikusumo di Menteng. Didatangi Jokowi, Prabowo memberikan hormat militer. Tidak menyangka akan disambut dengan cara demikian, Jokowi hanya membungkukkan badan membalas hormat militer tersebut.
Sama seperti pertemuan dengan ARB, pertemuan Jokowi dengan Prabowo menciptakan kelegaan pada publik. Pertemuan keduanya memastikan bahwa persaingan dan permusuhan antara KMP dan KIH sudah tidak ada lagi. Yang ada adalah semangat untuk kerjasama dan bersinergi mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Dalam pertemuan yang penuh keakrakaban, penuh persahabatan, Prabowo untuk pertama kalinya menyampaikan ucapan selamat kepada Jokowi yang akan dilantik menjadi Presiden RI. Prabowo juga menyatakan bahwa KMP akan mendukung Joko Widodo. Jika ada hal-hal yang dinilai tidak menguntungkan bagi rakyat, tidak akan segan-segan menyampaikan kritik.
Para tokoh nasional menyambut dengan gembira kabar baik itu. Mereka menyatakan akan menghadiri pelantikan Jokowi. Para tokoh parpol dari KIH dan KMP semuanya akan hadir. Amien Rais, Ketua Majelis Pertimbangan PAN, sama orang Solo tetapi sangat anti Jokowi menyatakan akan hadir jika dia mendapat undangan. Ketua Umum PP Muhammadiyah menyatakan akan hadir. Tidak lama kemudian, di teks berjalan di televisi, Ketua Umum PBNU juga menyatakan akan hadir, meskipun dulu ia adalah pendukung gigih Prabowo. Panitia mengumumkan bahwa sebanyak 1.100 undangan yang akan menghadiri upacara pelantikan Jokowi-JK.
Demikianlah, upacara pelantikan Jokowi-JK telah berubah menjadi ajang rekonsiliasi nasional. Tidak ada lagi permusuhan. Semua akan mendukung Pemerintahan Jokowi-JK. Jokowi menunjukkan kehebatannya sebagai tokoh rekonsiliasi nasional. Hanya Jokowi yang bisa melakukannya.
Sementara itu rakyat akan mengadakan pesta besar menyambut pelantikan Jokowi-JK di Lapangan Monas. Di sana ada konser musik dan sajian makanan gratis. Di Solo, warga kotanya akan mengadakan pawai keliling kota menyambut pelatikan Jokowi-JK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H