Lihat ke Halaman Asli

Itu yang Sebenarnya

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemana kicauan Murai batu yang pernah kudengar disetiap pagi, dulu selelu bernyanyi merdu..
kemana Kera-kera yang selalu berayun diujung dahan pepohonan rindang itu...
Aku juga tak mendengar lagi suara jangkrik yang menemani tidur malam ku...
Pagi-pagi begini biasanya dulu aku mendengar suara anjing yang lagi bercanda di belakang rumah...

“Hoe gadoeh Nyan Bandum Neek?”
hanya teh hangat yang bisa membawaku menikmati Pagi Ini...

Sambil “geubaloet Rukok dari Oen Nipah”
Meu ah cucuku...
Ini semua adalah kesalahanku, keserakahanku.. yang kau rindukan itu tidak muncul lagi Untuk Hari ini dan hari esok..
Alam Kuperkosa Semasih Indah Buat Kupandang, sehingga alam itu menangis karna Hilang Keperawanannya,, Aku menyesal setelah melihat darah berceceran seiring langkah kepergiaannya... Murai batu yang kau rindukan, Kera-kera yang berayunan, jangkrik yang teriak ditengah malam dan anjing-anjing yang bergonggong yang bisa kau dengar disetiap pagi juga mengikuti langkah-langkah alam..
Apa yang kau rasa dulu takkan di rasakan lagi oleh anak-anakmu,, hanya kau dan aku “cucoe” yang bisa merasakan itu..
“Nyan Derita Loen Neek”

Itu tak perlu kusesalkan, Yang Membuat Aku menangis adalah Keindahan itu digantoe Dengan tingkah laku pemimpin Nanggroe, dulu Kudengar Murai Batu Berkicau itu merdu, Tapi jinoe Meugantoe Dengan Kicauan janji-janji peumimpin yang membuat yang laen rugoe....
Kera-kera yang Bergantungan juga digantoe Dengoen Pemimpin Tanyoe, hak Tanyoe Digantung Bak Taloe Dasi..

Dulu jangkrik Bersiul ditengah Malam Sekarang Dewan yang Bersiul Lam Kantoeng Safari...
Dulu Anjing Yang Bergonggong Di Pagi Hari, Diganti dengan ”..........................................”

Alahoem Keuh Nek,,

Nyan Bandum Katerjadi, Sudahlah Nek, Sekarang Tugasku untuk mewarisi Kebenaran Buat KeturunanKu. Aku Tak Mau Seperti Kau Menitipi Alam Rusak Kepadaku..

Biar Aku yang Merasakan Itu...............




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline