Lihat ke Halaman Asli

Miya Surasih Septianingrum

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

KKN-TEMATIK UPI 2022: Sosialisasi dan Edukasi Ecobrick untuk Mengurangi Sampah Plastik pada Siswa SD di Desa Geyongan

Diperbarui: 17 Agustus 2022   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Ecobric pada siswa kelas IV SDN 2 Geyongan/dokpri

Cirebon, Senin, 25 Juli 2022 mahasiswa KKN UPI mengunjungi SDN 2 Geyongan dalam rangka mensosialisasikan Ecobrick sebagai alternatif mengurangi sampah plastik dengan recycle (mendaur ulang sampah plastik). Ecobrick sendiri dikenal dengan 'bata ramah lingkungan' karena teksturnya yang kokoh sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan bangunan. 

Jelasnya, ecobrick yaitu botol plastik yang diisi dengan limbah non-biological untuk dibuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrick menyimpan sampah-sampah plastik tersebut dalam botol sehingga tidak perlu ditimbun maupun dibakar. Ecobrick menjaga bahan-bahan plastik tersebut mencemari tanah atau melepaskan CO2 yang menyumbang pemanasan global.

Kegiatan sosialiasi dilakukan pada siswa kelas 4 SDN 2 Geyongan. Menurut keterangan Miya, mahasiswa KKN UPI "kegiatan ini ditujukan untuk edukasi dini pada anak-anak agar sadar akan lingkungan, sekaligus edukasi untuk memberdayakan anak-anak agar tidak selalu terikat dengan gadget"

Sesuai prediksi, siswa-siswa masih sangat awam mengenai ecobrick, bahkan mengenai 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang semestinya sudah ditanamkan sejak dini. 

Oleh sebab itu mahasiswa KKN UPI mengenalkan sekaligus mengajak siswa dalam pembuatan ecobrick. Siswa dibentuk sebuah kelompok dan dibagikan trash bag. Siswa juga diminta membawa bahan-bahan yang dibutuhkan seperti botol air ukuran 1,5 liter dan sampah plastik bersih. Bahan-bahan tersebut akan dikoordinir oleh mahasiswa KKN UPI 3 hari berikutnya.

Kamis, 28 Juli 2022, mahasiswa KKN UPI mengunjungi sekolah kembali. Bahan-bahan yang dibawa siswa kemudian dikumpulkan untuk kemudian dipilah. Ada sebagian siswa yang tidak mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan. Sehingga kegiatan sosialisasi dilanjutkan kepada warga desa.

Mahasiswa KKN UPI mensosialisasikan program ecobrick ini pada pemilik-pemiik warung di Desa Geyongan. Mereka diminta untuk menyisihkan sampah-sampah plastik limbah warung untuk kemudian mahasiswa kumpulkan dan pilah kembali sebagai bahan dasar ecobrick.

Sosialisasi pada pemilik warung/dokpri

"Warga desa khususnya pemilik warung sangat bekerjasama dalam program ecobrick ini. Saya berterima kasih karena turut berkontribusi dalam program kegiatan kami." ujar Miya sebagai penanggungjawab program kegiatan tersebut.

Proses pembuatan ecobrick/dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline