Lihat ke Halaman Asli

Mitha Agustin

La Tahzan

Perkembangan Bahasa AUD

Diperbarui: 7 Mei 2021   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan aspek perkembangan yang penting pada anak usia dini. Anak belajar menyimak, berdialog, membaca, serta menulis yang sesuai dengan tahap usia perkembangan. Pengetahuan terkait perkembangan bahasa anak usia dini sangat menolong untuk tercapainya keterampilan dasar bahasa yang baik. Untuk orang tua serta guru, uraian tentang perkembangan bahasa anak usia dini sangat menolong dalam mengoptimalkan perkembangan bahasa anak. Dengan mengenalkan teori- teori pengembangan bahasa, anak sanggup meningkatkan pertumbuhan bahasa secara maksimal. Perihal ini bisa dicoba dengan memberikan contoh yang baik, membagikan motivasi pada anak serta mempraktikkan hal - hal yang sesuai dengan usia anak. Perkembangan bahasa dibagi menjadi beberapa teori dalam perkembangannya melalui tahapan -- tahapan tertentu.

Sebagian pakar mengemukakan jika bahasa adalah keahlian yang dibawa semenjak lahir, sebaliknya para pakar lain juga mengemukakan bahwa terdapat pengaruh dari aspek eksternal ataupun internal terhadap keahlian bahasa.

Teori Navitis ini berpandangan jika terdapat faktor keterkaitan yang erat antara aspek biologis dengan pertumbuhan bahasa. Teori ini meyakini kalau keahlian bahasa ialah keahlian bawaan semenjak lahir, ini juga didukung oleh Lenneberg yang mengemukakan kalau keahlian bahasa merupakan keahlian yang dipunyai seorang bersumber pada pengetahuan dini yang diperoleh secara biologis.

Kemudian Teori Behavioristik berpendapat bahasa ialah permasalahan respondan suatu imitasi. Tokoh yang menganut behavioristikini merupakan Skinner & Bandurs. Dia mengatakan kalau berdialog atau berbicara serta menguasai bahasa diperoleh lewat rangsangan area, ialah tentang teori belajar yang disebut operant conditioning, oleh sebab itu Skinner percaya kalau sikap verbal merupakan sikap yang dikehendaki, merupakan sikap yang dikendalikan oleh dampaknya. Apabila dampaknya itu suatu yang mengasyikkan dan menyenangkan hingga sikap ini akan terus dipertahankan, keahlian serta frekuensinya akan terus tumbuh dan sebaliknya. Sedangkan bagi Bandura, pertumbuhan bahasa bisa dikembangkan lewat tiruan ataupun imitasi dari orang lain, yang berarti tidak wajib menirukan penguatan dari orang lain. dengan kata lain, pertumbuhan keterampikan dasar bahasa pada anak usia dini ini diperoleh lewat pergualan serta interaksi yang diperoleh anak dengan teman sebayanya ataupun orang dewasa dilingkungannya.

Teori Perkembangan Kognitif berpendapat jika berpikir sebagai syarat berbahasa, terus berkembang sebagai bentuk hasil dari pengalaman serta penalaran. Teori ini menekankan proses berpikir serta penalaran. Jean Paget mengemukakan jika perkembangan bahasa memiliki sifat progresif serta terjalin pada tiap tahap perkembangan. Pertumbuhan anak secara universal serta serta pertumbuhan bahasa dini anak berkaitan erat dengan bermacam aktivitas anak, objek serta peristiwa yang mereka alami melalui memegang, mendengar, memandang, merasa, serta mencium. Bagi Paget, pertumbuhan kognitif yang terjalin dalam diri anak memiliki 4 aspek, ialah kematangan ialah pengembangan dari lapisan syaraf, pengalaman ialah ikatan timbal balik antarorganisme dengan lingkungannya, transmisi sosial pengaruh -- pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan area sosial, ekuilibrasi terdapatnya keahlian yang mengendalikan dalam diri anak supaya dia senantiasa sanggup mempertahankan penyeimbangan serta penyesuaian diri terhadap lingkunganya.

Teori interaksionisme, pemerolehan bahasa merupakan hasil interaksi antara keahlian psikologis anak serta lingkungan. Bahasa yang diperoleh siswa erat kaitannya dengan keahlian internal siswa serta input dari lingkungannya. Howard Guadner yang mengatakan jika sejak lahir telah mempunyai kecerdasan bahasa. Cuma saja kecerdasan bahasa bukan salah satunya penopang yang menjadikan anak mempunyai keahlian bahasa yang baik, wajib terdapat aspek eksternal yang menunjang ia menemukan input bahasa yang baik pula.

Teori Fungsional, melaksanakan revolusi riset dalam hasil risetnyanya serta pemerolehan bahasa, dimana mereka memandang kalau bahasa merupakan hasil perwujudan keahlian kognitif serta afektif yang berguna untuk manusia itu sendiri, manusia serta lingkungan sekitar sehingga dapat berhubungan dengan mereka maupun dalam rangka menjelajah dunia.

Riset Bloom, Piaget serta Slobin berikan metode pandangan baru untuk teori bahasa anak, dimana mereka memfokuskan pada pertumbuhan kognitif dengan pemerolehan bahasa awal. Piaget mengemukakan kalau pertumbuhan bahasa merupakan hasil ikatan yang erat antara anak serta lingkungannya ditambah dengan interaksi komplementer antara pertumbuhan kapasitas kognitif serta pengalaman bahasa anak. Keahlian belajar anak sangat ditentukan oleh sepanjang mana mereka mengenali lingkungannya serta keahlian pengertian terhadap konseptual dalam membuat jenis dunia dekat. Keahlian bahasa anak sangat tergantung aspek kognitif anak, apa yang dikenal anak akan menjadi penentu keahlian berbahasa verbal serta menguasai informasi, karenanya para pakar bahasa mulai menanggulangi struktur kaidah fungsi bahasa serta hubungan dari bentuk bahasa itu dengan fungsi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline