Lihat ke Halaman Asli

Mitha Agustin

La Tahzan

Peran Otak dan Kognisi

Diperbarui: 15 Maret 2021   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Unit terkecil yang menyusun system saraf yaitu sel – sel saraf.  System sarah tersusun dari dua jenis sel, jenis sel pertama yaitu neuron dan jenis sel kedua yaitu neuroglia yang jarang kita dengar. Meskipun kita lebih sering mendengar kata neuron dalam pembelajaran sehari – hari, sebenrnya neuroglia yang ada di dalam tubuh jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan neuron.

Neuron merupakan sel – sel dalam system saraf kita yang berfungsi untuk menggiring sinyal – sinyal. Sinyal yang dimaksud adalah seperti saat kita akan menggerakkan tangan berarti otak akan menggiring sinyal melalui neuron ke otot tangan agar tangan bisa bergerak. Atau misalkan saat tangan sedang meraba permukaan meja yang kasar, maka neuron – neuron pada daerah jari – jari akan menggiring sinyal ke otak, agar otak dapat menginterpretasikan bahwa meja tersebut memiliki permukaan yang kasar. Jadi, neuron ini berfungsi sebagai pengirim informasi dan informasi tersebut berupa “sinyal”.

Sedangkan, neuroglia tidak bisa mengirim sinyal. Neuroglia akan berperan sebagai semacam pendukung terhadap neuron yang sedang bekerja mengirim sinyal, neuroglia akan memberikan nutrisi, oksigen ke neuron dan juga melindungi neuron agar neuron bisa bekerja dengan secara optimal. 

Sel – sel saraf yaitu neuron dan neuroglia akan tersusun sedemikian rupa didalam tubuh, sehingga system saraf memiliki dua divisi yaitu system saraf pusat dan system saraf tepi. System saraf pusat (central nervous system” tersusun dari dua struktur yaitu otak dan sum – sum tulang belakang. Segala struktur yang menyusun system saraf pusat terletak dipusat atau di tengah – tengah tubuh manusia. Otak adalah organ yang tersusun dari 100 miliar neuron dan otak terletak didalam tengkorak yang lebih tepatnya di dalam “cranial cavity”.

Selain itu juga terdapat neurosains yang biasa disebut dengan ilmu otak, karena mempelajari seluruh proses berfikir sedangkan proses berfikir itu sendiri terkait ilmu pengetahuan, perilaku, attitude yang sangat luas cakupannya. Hukum dasar otak menurut Dryen (2001)

  • Otak menyimpan informasi dalam sel – sel sarafnya.
  • Otak mempunyai komponen untuk menciptakan kebiasaan dalam berpikir dan berperilaku.
  • Otak menyimpan informasi dalam bentuk kata, gambar dan warna.
  • Otak tidak membedakan fakta dan ingatan. Otak bereaksi terhadap ingatan sama persis dengan reaksinya terhadap fakta.
  • Imajnasi dapat memperkuat otak dan mencapai apa saja yang dikehendaki.
  • Konsep dan informasi dalam otak disusun dalam bentuk pola – pola.
  • Alat indera dan reseptor saraf menghubungkan otak dengan dunia luar.
  • Latihan indera dan fisik dapat memperbaiki otak.
  • Otak tidak pernah istirahat. Ketika otak resional kelelahan dan otak tidak dapat menyelesaikan pekerjaan, otak intuitif akan melanjutkannya.
  • Otak dan hati berusaha dekat. Otak yang diasah terus menerus akan menjadi semakin bijak dan tenang.

Mengenal otak dan kognisi dengan memelihara fungsi otak kognitif

Kognisi merupakan istilah yang merujuk kepada proses mental dalam menyerap ilmu pengetahuan serta pemahaman terhadap ilmu tersebut. Kognisi akan mempengaruhi banyak aspek dalam hidup, seperti dalam mempelajari hal baru dan membuat atau mengambil keputusan, karena dunia dipenuhi dengan peristiwa. Baik peristiwa didekat kita maupun peristiwa besar, atau entah memahami kejadian buruk yang dialami hingga pengalaman berinteraksi dengan orang lain. 

Kognisi sangat berperan penting dalam eksistensi manusia dalam kehidupan. Misalnya, ketika mengingat suatu informasi, memahami pengalaman yang dialami serta dalam pembuatan keputusan. Kognisi dipelajari dalam cabang psikologi yang disebut psikologi kognitif. Psikologi kognitif memiliki focus terhadap investigasi cara manusia berpikir dan proses yang terlibat dalam kognisi. Penggunaan kognisi dalam kehidupan manusia memengaruhi banyak aspek dalam hidup contohnya saat mempelajari hal baru dengan berlajar dan bernalar yang merupakan proses membuat diri untuk memahami suatu informasi dan ilmu pengetahuan baru. 

Proses pembelajaran juga membentuk memori baru dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang sudah ada. Tanpa adanya kognisi kita tentu tidak dapat mempelajari hal – hal yang selama ini kita senangi dalam hidup. Semua itu tersimpan didalam memori yang mengingat hal dan peristiwa sesuai dengan yang dialami. Cara kita dalam mengingat yang kita ingat serta hal yang kita lupakan berkaitan erat dengan proses kognitif yang terjadi didalam otak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline