Lihat ke Halaman Asli

Malam Gelap

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Beberapa Malam bulan tak menampakkan diri..
Awan kelabu menutup cahayanya...
Hembusan angin dinginn mulai menusuk menembus tulang-tulang
Tapi aku rindu bulan..
Secercah Sinar kecilmu memberiku hangat..
Melawan musim yang berubah mengganas..
Hari ini bahkan Awan Mendung menenggelamkan Sinar Mentari..
Terik tak menyengat tubuh..
Seperti kemarin
Walau peluh tetap membasahi..
Malam ini aku masih merindukan bulan..
Puisiku buram ikut Galau tanpamu..
Mungkin aku mulai lebay dan berubah alay mendeskripsikanmu. Haha haha..
Kau bersinar, nampak ceria..
Tanpa kusadari Kau Inspirasi lahir nya karyakarya ku
Kini ku termenung Melawan dinginn nya malam, menatap awan gelap yang sedikitpun tak nampak ingin beranjak pergi walau sepersekian detik tuk memberi celah pada sinarmu yang temaram..
Aku masih duduk..
Menanti cerah nya langit bertabur bintang
Dengan sebuah senyuman Sinar rembulan yang menghiasi kegelapan malam..
Mikublue in my room at 130514/22:23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline