Banyak orang berjuang melawan berat badan, namun hanya berfokus pada penghitungan kalori sering kali tidak memberikan hasil berkelanjutan yang diinginkan".
Saat mencoba menurunkan berat badan, banyak orang berpikir bahwa mengurangi asupan kalori adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan mereka. Namun pendekatan ini sering kali mengabaikan aspek penting lainnya dari pola makan sehat, seperti kualitas dan keseimbangan nutrisi makanan yang dikonsumsi yang menjadi faktor utama untuk mencapai keberhasilan diet. Pola makan berkelanjutan tidak hanya mencakup asupan kalori, namun juga mempertimbangkan kualitas pola makan, keseimbangan nutrisi, dan dampak psikologis dari pola makan.Memahami peran kalori dalam pola makan dan pentingnya kualitas pola makan dapat membantu individu membuat pilihan makanan yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Dalam kategori orang tersebut saya masuk dalam kategori kata itu yang hanya mementingkan besar kecilnya kalori dari makanan maupun minuman untuk mencapai target bentuk tubuh yang ideal terutama di zaman modern ini, kesadaran akan pentingnya kesehatan dan penampilan membuat banyak orang melakukan berbagai jenis diet dan pada saat itu juga saya sering dibully karena berat badan saya melebihi berat badan pada umumnya pada anak umur 16 tahun, saya tidak melakukan aktivitas fisik dan tidak memperhatikan kecukupan nutrisi pada tubuh saya yang berujungkan saya tidak mencapai tujuan awal saya.
Ada banyak mitos seputar kalori dan nutrisi yang perlu dipahami dengan benar. Kalori menurut alodokter adalah nilai yang menunjukkan jumlah energi yang diperoleh dari makanan dan minuman, kalori yang direkomendasikan menurut halodoc pada wanita dewasa membutuhkan 2.000 hingga 2.400 kalori perhari untuk mempertahankan berat badan. Penghitungan kalori bukan satu-satunya faktor yang menentukan berat badan tetapi memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi sama pentingnya dengan jumlah kalori yang masuk. Pendekatan diet yang berbasis defisit kalori ini memiliki kelemahan, seperti kekurangan nutrisi esensial yang dibutuhkan tubuh, penimbulan efek psikologis seperti stress dan kecemasan terkait penyakit, hilangnya massa otot . Diet rendah kalori juga dapat mengurangi laju metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko gangguan makan. Pentingnya nutrisi, baik makronutrien (karbohidrat, protein, lemak), Protein berperan dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, sedangkan karbohidrat menyediakan energi. Selain itu, lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan membantu penyerapan vitamin tertentu.. Mikronutrien (vitamin dan mineral) meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil sangat tidak boleh diabaikan dan sangat penting untuk fungsi tubuh yang sangat beragam, proporsi dari masing masing makronutrien dan mikkronutrien dalam melakukan diet harus seimbang, jikalau terjadi kelebihan maupun kekurangan akan menimbulkan masalah kesehatan. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti Kwashiorkor, Marasmus, Xerophthalmia, Hiponatremia. Dalam program diet makanan utuh lebih baik dari pada makanan olahan, makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak trans cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi dengan tambahan bahan kimia juga bisa meningkatkan risiko obesitas dan berbagai penyakit kronis dan menurut penelitian . Sebaiknya, konsumsi makanan segar, organik, dan beragam untuk asupan nutrisi yang seimbang. seperti buah, sayuran, dan daging segar, mengandung lebih banyak nutrisi dan serat serta rendah kalori dan juga dapat membantu meningkatkan rasa kenyang. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Dietetic Association menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi serat dalam jumlah lebih banyak cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah. Pilihan makanan yang tepat dapat mendukung kualitas diet dan kesehatan jangka panjang. Kebiasaan makan yang sehat, seperti makan teratur yang mecakup kapan, dimana dan bgaimana kita dalam mengkonsumi makanan , mindful eating, dan menghindari gangguan saat makan, juga berperan penting dalam menjaga kesehatan. Faktor genetik, metabolisme, hormon, dan gaya hidup juga ikut serta memengaruhi berat badan seseorang.
Dalam perjalanan menuju kesehatan yang optimal, penting untuk dipahami bahwa pola makan sehat memang lebih dari sekadar menghitung kalori. Untuk mencapai hasil yang berkelanjutan, sangat penting untuk fokus pada kualitas makanan, pola makan seimbang, kebiasaan makan yang sehat dan menjalani gaya hidup aktif, dengan melakukan olahraga dalam kehidupan sehari-hari, untuk mencapai tujuan kesehatannya dengan cara yang berkelanjutan dan menyenangkan. Memilih makanan utuh seperti buah-buahan segar, sayuran, dan daging serta menghindari makanan olahan yang tinggi gula dan lemak trans tidak hanya akan mendukung penurunan berat badan, tetapi juga akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Mari kita ubah cara kita memandang nutrisi. Ini bukan sekadar angka, namun merupakan langkah menuju gaya hidup berkelanjutan, memuaskan, dan sehat.
Pendekatan ini memungkinkan kita mencapai tujuan kesehatan jangka panjang dan lebih menikmati hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H