Program ini dilaksanakan oleh Mita Septiana, Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kealuatan Universitas Diponegoro. Program Kerja ini dilaksanakan secara mandiri di tengah pandemi Covid- 19 dengan tema KKN yang di usung yaitu Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).
Budikdamber adalah nama lain dari budidaya ikan dalam ember, kegiatan ini juga dilakukan dengan teknik akuaponik sayuran. Sederhananya cara ini bisa dikatakan membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu wadah atau ember. Cara ini tentunya sangat praktis dan memudahkan kita untuk membudidayakan ikan dan bercocok tanam di lahan kecil.
Alat dan bahan yang digunakan dalam budikdamber yaitu ember, cup plastik untuk tempat benih sayuran, arang dan kapas sebagai media tanam serta kawat untuk mengaitkan cup plastik ke ember.
Ikan yang digunakan adalah ikan lele, bisa juga menggunakan nila, patin, atau gurame. Sedangkan sayuran yang ditanam yaitu kangkung. Selain kangkung dapat menggunakan benih, bayam atau pakcoy.
Banyak warga yang antusias dan tertarik untuk mencoba budikdamber dirumah karena memang keuntungan yang diperoleh sangat menggiurkan yaitu panen ikan dan sayuran sekaligus.
Biaya yang dikeluarkan dalam pembelian alat dan bahan juga cukup terjangkau. Apalagi di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini budikdamber menjadi salah satu solusi untuk ketahanan pangan keluarga yang praktis dan mudah pada pekarangan rumah.
Penulis : Mita Septiana (Akuakultur/Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/Universitas Diponegoro)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H