Lihat ke Halaman Asli

KD 1 Inovasi Pembelajaran

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada kesempatan kali, saya akan mencoba menuliskan mengenai kemengapaan inovasi pembelajaran berdasarkan otak, pengertian dari inovasi itu sendiri, serta teori belajar dan pembelajaran. Pada dasarnya zaman telah berubah, sangat-sangatlah berbeda dengan keadaan sebelumnya. Sekarang jaman serba canggih, namun pembelajaran yang kita gunakan masih tetap sama. Adapun berbeda, peningkatannya tidaklah signifikan dan tergolong lambat serta belum sesuai dengan tuntutan jaman yang ada. Untuk itu diperlukan suatu inovasi untuk merubah keadaan tersebut. Ini merupakan tanggung jawab para pekerja dalam bidang pendidikan terutama guru. Guru harus benar-benar melakukan suatu perubahan yang berarti. Guru hendaknya mampu melakukan terobosan-terobosan baru dalam dunia pendidikan serta konsep-konsep pembelajaran yang mampu memenuhi tuntutan masyarakat luas.

Pembelajaran berbasis otak merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada kemampuan otak untuk berfikir dan berkembang. Otak yang dimiliki setiap orang pada dasarnya unik, bahkan otak mempunyai neural yang dapat selalu tumbuh dan berkembang tanpa batas dan terus mengeluarkan cabang-cabang dan membentuk akar-akar. Namun neural tersebut tidak bisa berkembang bila otak kita tidak pernah digunakan. Perkembangan otak juga dipengaruhi oleh lingkungan. Sehingga diperlukan lingkungan yang kondusif dan mendukung untuk membantu berkembangnya otak dengan baik. Individu memiliki sifat berkembang yang menyeluruh. Pada tiap individu juga mempunyai gaya belajar yang berbeda satu sama lain. Tumbuh sebagai pribadi yang unik karena kita memiliki suatu kekhasan tersendiri dan hanya dimiliki oleh individu itu sendiri. Diperlukan adanya suatu inovasi pembelajaran berbasis otak agar otak mampu berkembang secara maksimal.

Berbicara mengenai inovasi, kata ” innovation” sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996). Namun sebelum mengetahui arti dari inovasi yang dimaksudkan disini, kita perlu memahami istilah-istilah yang satu sama lain terdapat kaitan. Istilah tersebut adalah “Discovery”, “invention”, dan “innovation” dapat diartikan dalam bahasa Indonesia “penemuan”. Pada dasarnya kata tersebut sama-sama mengandung pengertian ditemukannya suatu hal yang memang sebelumnya sudah ada ataupun belum ada sebelumnya. Discovery itu sendiri berarti penemuan sesuatu yang sebelumnay sudah ada, hanya saja belum diketahui olen orang lain, misalnya penemuan-penemuan pulau belum berpenghuni. Invention merupakan sebuah penemuan baru atas hasil karya manusia yang sebelumnya belum ada sebelum si penemu itu menemukan karyanya. Sebagai contoh adalah penemuan dari teori ataupun hukum dalam matematika dan sebagainya. Sehingga Innovation merupakan suati ide, gagasan, barang, isi atau metode yang dirasakan dan digunakan oleh masyarakat, entah itu hasil discovery ataupun hasil dari invention.

Selanjutnya dapat diketahui bahwa belajar merupakan kegiatan setiap makhluk hidup, dari konteks yang sangat sederhana hingga menuju kompleks. Dari baru lahir hingga akhir hayat. Belajar dilakukan dengan menyeluruh. Mengenai sikap, sifat, ketrampilan atau perilaku yang ada. Belajar sengatlah bermanfaat bagi individu, yaitu untuk meningkatkan kualitas diri yang dimilikinya. Sedangkan bagi masyarakat belajar mampu menyalurkan nilai dan norma budaya, ketrampilan, pengetahuan dan sebagainya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti " berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu ". Sehingga dengan belajar diperoleh adanya ilmu pengetahuan, kemampuan, pemahaman mengenai suatu hal. Robert. M. Gagne dalam bukunya : The Conditioning of learning mengemukakan bahwa : Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Belajar disini tiada akhirnya, berdasarkan pengalaman yang dimilikinya, serta adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Morgan dan kawan-kawan (1986) menyatakan, belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Disini jelas terlihat bahwa belajar memerlukan adanya perubahan tingkah laku. Dalam belajar diperlukan adanya motivasi atau dorongan untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Setelah itu siswa melakukan konsentrasi untuk mendapatkan pengolahan data yaang tepat sasaran. Adanya sistem menggali memori jangka penjang untuk menentukan fase berikutnya. Yaitu fase mendapatkan prestasi dalam belajar yang selanjutnya mendapat suatu umpan balik berupa penghargaan untuk individu yang berprestasi agar fase motivasi dapat terbentuk lagi.

Dengan demikian inovasi pembelajaran berbasis otak diperlukan untuk dapat memaksimalkan kerja otak. Apalagi untuk menyesuikan tuntutan jaman yang sudah semakin maju. Inovasi pembelajaran merupakan suatu ide atau gagasan, barang, kejadian serta metode yang dapat dirasakan oleh seorang atau sekelompok orang baik dari hasil invensi ataupun diskoveri. Inovasi digunakan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran yang dapat menghasilkan seseorang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Mari kita melakukan inovasi.............inovasi dalam pembelajaran tentunya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline