Lihat ke Halaman Asli

Kritik..Kritik..Kritik

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ternyata dikritik bukanlah hal yang gampang untuk diterima dengan hati yang benar-benar lapang. Apalagi kalau kritikan itu disampaikan dengan nada atau kata-kata yang pedas. Kritik punya dua sifat, positif dan negatif. Kritik positif lebih punya manfaat membangun atau sebagai bahan introspeksi. Ketika kita bisa menerima kritik ini dengan hati yang terbuka, bukan gerutu yang keluar tapi ucapan terima kasih pada si pengritik. Tapi jika tidak, maka hanya akan menimbulkan sakit hati. Kritik negatif, hanya punya maksud menjatuhkan, meremehkan, ungkapan ketidaksukaan dan hal-hal yang hanya memanaskan telinga dan hati.

Lebih mudah bagi kita untuk jadi pengritik daripada jadi objek kritik. Karna mungkin sudah jadi salah satu sifat manusia, lebih gampang melihat kesalahan atau kekurangan orang lain daripada melihat kesalahan diri sendiri. Yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana kita bisa menghargai pendapat orang lain, sehingga ketika kita ingin menyampaikan pendapat kita tentang orang lain pun bisa kita sampaikan dengan cara yang elegan tanpa harus menyinggung orang yang bersangkutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline