Lihat ke Halaman Asli

Memaafkan dan Melupakan...

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kebencian memuncak itu masih ada.

Bahkan ketika layar masa lalu itu melintas, rasa benci seketika berubah menjadi rasa "jijik".

Bukannya aku sengaja, atau tidak berusaha mengikhlaskannya.

Aku bahkan terus merayu diriku sendiri, "Ayolah, maafkan..dan lupakan.."

Aku sempat percaya, kalau aku sudah berhasil melakukannya.

Bukan salahku, jika bayangan kelam itu masih bergelayut dan memprovokasiku.

Jangan senang dulu!

Karna aku tidak akan membiarkannya meracuni pikiranku.

Sebut aku KONYOL, jika tak bisa melakukan itu!

Karna pada akhirnya nanti, aku akan benar-benar mamaafkan dan melupakanmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline