Lihat ke Halaman Asli

Teater Kaplink Ramaikan TBRS dengan Pentasnya yang Berjudul "Kutipan Dari Neraka"

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1424236128277493373

Doc. Khoir

Selasa, (17/15) Teater Kaplink pentaskan drama teater dengan judul “Kutipan Dari Neraka.” Acara yang diadakan di Taman Budaya Raden Saleh Semarang berhasil memuaskan ratusan penonoton. Dalam adegan pertama, menceritakan tentang suami istri yang bernama karto dan Surti.

Karto seorang petani biasa, hidup pas-pasan sedangkan istrinya yang hamil tua harus melahirkan dengan cara sesar. Adegan kedua, suasana yang tadinya rumah kecil diganti dengan suasana neraka dengan atribut seperti gua dan bebatuan yang terlihat menyala sehingga menghasilkan kesan sepeti neraka dengan api yang biasa orang membayangkan tentang Neraka.

Adegan kedua ada beberapa tokoh yang muncul, seperti Pluto penguasa neraka, Radamantus dan Minos iblis senior dan ada beberapa iblis lainnya. Ada kejutan di adegan kedua dengan munculnya iblis yang memakai pakaian putih tiba-tiba muncul dari belakang penonton. Berbeda dengan tokoh yang lain menggunakan pakaian hitam. Tokoh yang bernama Belfagor dulunya adalah malaikat yang tidak patuh dan akhirnya dikeluarkan dari surga. Isi dari adegan kedua yaitu misi dari iblis agar merusak kahidupan manusia dengan menurunkan beberapa iblis ke bumi.

Adegan ke tiga melanjutkan cerita dari adegan kedua. Belfagor diturunkan ke bumi bersama Radamantus dan Minos. Belfagor menjelma menjadi manusia kaya raya dan mempunyai istri yang bernama Dewi (tokoh manusia asli) sedangkan Radamantus dan Minos menjadi pembantu Belfagor. Ditengah cerita perusahaan Belfagor mengalami bangkrut, istri Belfagor yang mempunyai watak keras kepala dan kejam. Akibatnya Radamantus dan Minos tak kuat hidup berlama-lamaan di dunia. Dan akhirnya mereka kembali ke neraka. Sedangkan Belfagor masih tetap menjalankan misinya meski harus menghadapi istri yang sangat kejam.

Adegan ke empat Belfagor dikejar-kejar kreditur bersama istrinya. Belfagor melarikan diri sampai ke desa Karto. Belfagor meminta Karto untuk menolongnya agar tidak memberitahu keberadaannya kepada kreditur dan istrinya dengan imbalan yang akan Belfagor berikan kepada Karto. Akhirnya Karto mau membantu Belfagor untuk berbohong kepada kreditur dan istri Belfagor. Setelah kreditur dan istri Belfagor pergi Karto meminta imbalannya. Namun, Belfagor tak langsung memberinya. Belfagor mengajak kerja sama lagi. Agar memeras juragan kreditur dengan berpura-pura menjadi dukun yang akan menyembuhkan anak juragan kreditur yang dirasuki Belfagor. Karto pun masuk ke dalam permainan Belfagor.

Lanjut ke adegan lima suasana desa Karto berubah menjadi rumah juragan kreditur dan putri juragan yang diikat di dalam ruangan karena akan selalu menyerang siapa saja yang mendekat. Juragan merasa bingung dan tak tahu harus berbuat apa agar putrinya bisa sembuh. Lalu Karto pun datang dengan berpakaian ala dukun. Karto meminta agar diberi imbalan sepuluh juta setelah menyembuhkan putri juragan. Awalnya juragan merasa keberatan. Namun, setelah Karto mengorbankan nyawanya jika gagal menyembuhkan, juragan pun bersedia. Setelah itu, Karto mendatangi putri juragan yang masih dirasuki Belfagor. Karto berkata “cepatlah keluar Belfagor, aku akan mendapat imbalan sepuluh juta.” Namun, Belfagor ingkar dengan perjanjian awal. Karto menjadi kebingungan, jika dia tak berhasil menyembuhkan putri juragan pasti akan dibunuh.

Karto mencari cara agar Belfagor keluar dari tubuh putri juragan. Karto tahu kalau Belfagor sangat takut dengan istrinya. Setelah itu Karto mendatangi putri juragan dan mengancam akan memberi tahu kepada istrinya tentang keberadaannya jika tetap tidak bersedia keluar dari tubuh putri juragan. Akhirnya Belfagor pun keluar dan Karto mendapat imbalannya dari juragan.

Di adegan akhir Karto pulang dengan membawa uang yang akan dijadikan biaya kelahiran istrinya. Namun, istrinya bertanya-tanya dengan uang yang Karto bawa. “Bapak mendapat uang dari mana? Bapak tidak mencurikan?” kutipan dialog. Karto pun diam. Dan akhirnya Belfagor muncul dengan sosok aslinya. Istri Karto ketakutan, Belfagor menceritakan asal uang yang dibawa Karto. “Jika kamu berhasil mengancamku. Tapi perbuatanmu akan kau pertanggung jawabkan di neraka nanti.” Kata Belfagor.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline