Lihat ke Halaman Asli

Langkah

Diperbarui: 16 Maret 2022   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by hissetmehurriyeti from Pexels 

Terik mentari menyamarkan laju serangkaian besi itu
Diiringi peluit khas, semakin mendekat
Deru yang perlahan menggetarkan pijakan
Langkah dipercepat mencari ruang
Sedikit desakan karena beda arah

Langkah terhenti
Duduk, sandarkan beban
Hampir tak temui orang tua di sini
Menerka pembicaraan sekitar ialah desus tanda pejuang

Pandangan tak lepas ke arah jendela
Sawah, pemukiman, perkotaan dilewati dan ditinggalkan
Hingga sampai mengantar diri pada tempat perjuangan
Semua keluar dengan raut semangat bercampur payah
Langkah melemah seiring dengan senja yang perlahan menghilang
Topeng candaan hanyalah penghibur untuk raga yang kepayahan

(Secuil cerita di tahun dua ribu sembilan belas, antara Madiun dan Surabaya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline