Lihat ke Halaman Asli

Mita

mahasiswa

Pendidikan uang Berarti: Perspektif dari Dewi Sartika Konsep, Subjek, Objek, dan Tujuan Pendidikan

Diperbarui: 26 November 2023   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Pendidikan Yang Berarti Perspektif Dari Dewi Sartika. Konsep, Subjek, Objek, Dan Tujuan Pendidikan"

"Konsep Pendidikan Perspektif Dari Dewi Sartika." Para penulis, Tarisha Rizkya Luvy 2323072, Syakhila Amanda 2323054, Dela Meisandra 2323066, Nadiya Ramadani Putri 2323051, dan Nur Hilmi 2323063, membahas aspek-aspek penting dalam konsep pendidikan menurut Dewi Sartika, yang mencakup konsep, subjek, objek, dan tujuan pendidikan.Dalam konteks konsep pendidikan, dijelaskan bahwa konsep adalah suatu ide yang menggabungkan beberapa elemen menjadi satu gagasan tunggal. 

Konsep ini dapat disusun dengan menggunakan kata, simbol, atau tanda, dan terdiri dari lima elemen yaitu nama, contoh, atribut, nilai atribut, dan aturan. Konsep diperoleh melalui pemikiran manusia yang didasarkan pada fakta-fakta dan peristiwa, dan konsep ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari. Subjek pendidikan dalam perspektif Dewi Sartika adalah perempuan, di mana pandangan beliau bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui pendidikan agar mereka dapat aktif berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat. Dalam hal ini, subjek pendidikan adalah perempuan yang perlu diberdayakan, diberi akses ke pengetahuan, dan dikembangkan potensinya melalui proses pendidikan. 

Objek pendidikan menurut Dewi Sartika adalah perempuan, terutama mereka yang pada masa itu sering diabaikan dalam hal akses pendidikan. Melalui pendirian Sekolah Kartini pada tahun 1904, Dewi Sartika berusaha memberikan pendidikan kepada perempuan, memberi mereka kesempatan untuk memahami dunia, meningkatkan keterampilan, dan mempersiapkan diri untuk berperan aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Tujuan pendidikan menurut Dewi Sartika adalah untuk memberdayakan perempuan agar dapat memainkan peran yang lebih besar dalam masyarakat. 

Pendidikan diarahkan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap perempuan, meningkatkan kualitas hidup mereka, dan menciptakan lingkungan di mana perempuan memiliki hak yang setara dengan laki-laki. Tujuan ini mencakup aspek pengembangan akademis, karakter, dan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Seluruh laporan disusun oleh lima penulis, dan daftar pustaka mencakup berbagai referensi yang mendukung informasi yang disajikan, termasuk karya-karya terkait Dewi Sartika dan topik-topik pendidikan.

Daftar Pustaka

Abidin, Z. (2017). Kesetaraan Gender Dan Emansipasi Perempuan Dalam Pendidikan Islam. Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, 12, no. 1, 1--17.

Darmawijaya, E. (2015). POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Tinjauan Hukum Keluarga Turki, Tunisia Dan Indonesia). Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1, no. 1.

 Ibrahim, T. (2018). Manajemen 'Sekolah Kaoetamaan Istri' Raden Dewi Sartika Dalam Meningkatkan Keterampilan Kaum Wanita Sunda. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Al-Idarah, 3 no. 1, 315. http://www.ejurnalstitpringsewu.ac.id/index.php/JMPI /article/view/35

 Kuntowijoyo. (2018). Pengantar Ilmu Sejarah 1st ed. Tiara Wacana. Narasi, T. (2005). 100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia. 1st ed. Vol. 27. Penerbit Narasi. Naseer, R., & Sulasman. (2018).

Perkembangan Komunitas Arab Di Indonesia: Studi Kasus Perkampungan Masyarakat Arab Di Pekojan Jakarta Barat Pada Tahun 1950-2018. Historia Madania, 15, no. 29, 252.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline