Lihat ke Halaman Asli

Mita

Kerja dari rumah.

Generasi Muda dan Bahasa Indonesia yang Tidak Keren

Diperbarui: 28 Oktober 2019   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Hari ini Hari Sumpah Pemuda, dan terjadi hal yang ironis dalam kehidupanku yang tidak penting ini.  Komunitas tempat saya bergabung akan mengadakan acara, sebuah konser gitar klasik.  Sebagai pejuang bahasa Indonesia saya mengajukan ide untuk menggunakan bahasa Indonesia untuk poster promosinya.  

Menurutku ini momen yang sangat tepat untuk menggunakan bahasa Indonesia ketika semua orang di kegiatan musik klasik ini menggunakan bahasa Inggris dalam media promosi mereka.  Justru momen ini sangat tepat untuk menunjukan keberpihakan dan kebanggaan dalam berbahasa Indonesia, istilah hebatnya: berusaha menjadi agen perubahan.

Seperti bisa diduga, hasil akhirnya adalah poster berbahasa Inggris.  Untuk event kecil kapasitas 50 orang, yang penontonnya orang Indonesia, pemainnya orang Indonesia. Dan kami membuat video promosi, tapi pakai bahasa Indonesia, karena kami 'kan setiap hari berbincang pakai Bahasa Indonesia .

Teman teman di komunitas ini semuanya lebih muda dari saya, bisa dikatakan kebanyakan mereka adalah generasi kelahiran tahun '90 hingga 2000 an.  Dari hasil perbincangan dengan mereka, dapat disimpulkan bahwa menurut mereka penggunaan bahasa Inggris dalam media promosi ini karena:

1.  Imej. Kesan yang ingin ditampilkan bahwa kami keren, kaya dan atau terpelajar. Contoh 'iced tea' dan 'es teh' sering muncul.

2.  Karena ini tentang musik klasik.  Yang kebarat baratan.  Walau setahu saya gitar ataupun musik klasik asalnya dari Eropa seperti Spanyol, Itali atau Jerman, tapi pokoknya kami pakai bahasa Inggris.

3. Karena semua orang juga begitu.  Kami melakukan apa yang dilakukan komunitas musik klasik yang lain.

Sebagai pejuang bahasa Indonesia dan orang yang sok tahu dan sok tua, ada beberapa hal menurutku yang sangat baik dalam promosi menggunakan bahasa Indonesia.

1.  Kita tinggal di Indonesia.

2. Lebih efektif dan jelas.  Dalam teori komunikasi ada istilah penyampai, penerima dan isi pesan.  Komunikasi yang efektif adalah jika penyampai bisa menyampaikan pesan dan dapat diterima oleh penerima pesan dengan baik.  Setahu saya penduduk Bandung bicara pakai bahasa Indonesia dan Sunda dalam berkomunikasi sehari hari. Kalau saya saya berbicara dengan bahasa Inggris dengan orang Bandung saya akan dianggap tidak sopan dan sombong.

3.  Media promosi dengan bahasa Inggris di tanah Indonesia merupakan peninggalan teknik promosi yang sudah kuno.  Jaman sekarang semua media sosial punya fitur 'terjemahkan'.  Jika kita pasang iklan di google business, dan kita menulis teks iklan dalam bahasa Inggris, akan ditanya ulang : anda mau ini diterjemahkan?  Robot google yang cerdas tahu bahwa iklan yang efektif adalah iklan yang dibuat dalam bahasa lokal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline