Lihat ke Halaman Asli

Mita

Kerja dari rumah.

Apa Kabar Program Kompos Rumah Tangga Kota Bandung?

Diperbarui: 5 Agustus 2016   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Flickr.com

Program kompos rumah tangga pernah diwacanakan sejak bertahun tahun yang lalu.  Barangkali dari semenjak walikota Bandung Dada Rosada. Ketika itu RW kami mendapat alat pembuat kompos yang digerakkan oleh semacam pedal becak untuk membalik tabungnya.  Alat itu tampaknya pernah digunakan sebentar sebelum akhirnya dianggurkan saja.

Menurut link Kompas ini walikota Bandung sejak 2013 Ridwan Kamil mewacanakan alat  biodigester hingga tiap RT.  Dari namanya sepertinya alat ini gunanya untuk merubah sampah jadi kompos juga.  Sampai sekarang sudah tahun 2016 menurut saya tidak ada perubahan dari keluarga keluarga di RT kami dalam hal membuang sampah.  Masih sama seperti puluhan tahun lalu.  Tinggal dimasukkan keresek lalu buang dibak sampah didepan rumah.

Pernah Juga diwacanakan program membuat sejuta biopori.  Biopori ini adalah lubang yang dibuat dihalaman, diameter kecil sekitar 20 cm atau kurang?, dalamnya barangkali 1 meter.  Lubang lubang ini seharusnya diisi oleh sampah sehingga menjadi kompos dan menyuburkan tanah.  Konon biopori dapat menyerap air limpasan hujan supaya tidak menggenang.

Saya tidak membuat biopori dihalaman dengan beberapa pertimbangan.  Selain saya meragukan keefektifannya, sampah dapur yang dibuang didalam biopori hanya akan menimbulkan masalah tikus.  

Barangkali ada yang bertanya apa manfaatnya kalau keluarga anda mulai membuat kompos dari sampah dapur.  Tergantung dari cara pandang anda, manfaatnya bisa banyak atau tidak ada sama sekali.  

Manfaat membuat kompos dari limbah dapur:

1. Mengurangi sampah rumah tangga.  Barangkali tukang sampah anda tidak langsung mengetahuinya, tetapi setelah rutin melakukannya maka tukang sampah anda akan mengetahui kalau sampah anda sekarang sudah tidak dikerubuti lalat dan bilatung karena yang anda buang hanya sampah anorganik alias sampah plastik, tissue, pampers dan bungkus-bungkus lain.

2.Mendapatkan kompos gratis untuk halaman anda.  Kompos yang dihasilkan bisa langsung digunakan untuk menyuburkan kembali tanah yang mulai gersang.  Langsung taburkan  dipermukaan pot tanaman hias, dibawah pohon buah, dan di kebun sayur anda kalau  punya.  Kompos ini juga sangat bagus untuk media tanam pot.  

3.Jika ini dilakukan oleh banyak keluarga maka kota akan diuntungkan karena volume sampah jadi berkurang.  Sampah organik setengah dari volume sampah total, bayangkan kalau semua rumahtangga mengubah sampah dapur mereka jadi kompos, jumlah sampah berkurang setengahnya! Tentu saja ini wacana, karena saya kurang tahu berapa jumlah rumahtangga yang melakukan pemrosesan sampah dapur ini.  Saya pribadi belum pernah bertemu keluarga lain yang merubah sampahnya jadi kompos.  

Selain sisi manfaat, membuat kompos dirumah juga ada kerugiannya yaitu:

1. Perlu motivasi yang kuat dan konsisten.  Kalau motivasi kurang, maka hal ini cuma dilakukan sebentar alias hangat hangat ta** ayam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline