Lihat ke Halaman Asli

Mita

Kerja dari rumah.

Dome of the Rock: Monumen (Tanpa) Kisah Mi'raj

Diperbarui: 28 Juli 2016   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dome of the Rock (Kubah batu / Qubbat as sakhra) merupakan landmark Yerusalem, seperti halnya Monas di Jakarta, Eiffel di Paris atau patung merlion di Singapura.  Dome of the rock sudah menjadi penanda Kota tua di  Jerusalem.  Bangunan ini merupakan salah satu monumen Islam tertua di dunia.   Dibangun 70 tahun setelah masa kepemimpinan kalifah Umar yaitu pada tahun 691 oleh Kalifah Abdul Malik.

Gambar dari tumblr

Walaupun di masa kini berfungsi sebagai mesjid, tujuan pembangunan dari bangunan ini tidak ada catatan sejarahnya.  Bangunan berbentuk oktagonal (segi delapan) ini pasti dulunya bukan mesjid, dibuat mengelilingi  formasi bebatuan yang diyakini kaum yahudi sebagai tempat Ibrahim hendak mengurbankan anaknya Isak.  Titik ini juga diyakini kaum yahudi sebagai pusat dunia.

Bagi muslim bangunan ini merupakan bangunan ketiga tersuci setelah Mesjid Haram Mekah dan Mesjid Nabi di Madinah karena diyakini dari sinilah Nabi Muhammad mi’raj menuju surga setelah melakukan perjalanan gaib dari Mesjid Haram Mekkah.  

Di pelataran Dome of the Rock sebelah utara dterdapat kubah kecil Dome of the ascension (Qubbat al mi’raj) yang dibangun barangkali pada abad ke 10.

Ayat tentang isra ini hanya terdapat dalam satu ayat dalam Al Quran yaitu surat al Isra 1:

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha (mesjid terjauh) yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dari tulisan-tulisan yang mengelilingi dinding bagian dalam bangunan ini dinyatakan keberbedaan keyakinan Islam dibandingkan kekristenan.   Campuran dari doa, syafaat, sahadat  dan ayat al quran ditorehkan untuk menunjukkan keberbedaan islam dibandingkan Kristen.

Ahli sejarah dari abad ke 9 al Ya’qubi menulis  bahwa kalifah Abdul Malik membangun Dome of the rock untuk mengalihkan haji dari Mekkah ke Yerusalem karena Mekkah tengah dikuasai musuhnya Abdullah bin Zubayr.  Tidak ada sejarawan lain yang menulis hal yang sama sehingga kisah ini diragukan kebenarannya.Pendapat yang mengatakan bahwa bangunan ini sebagai penanda kemenangan Islam di Yerusalem lebih dapat diterima.  

Bangunan ini unik dari era Bizantium, rumusnya mengikuti sebuah ciborium atau martyrium dimana pengunjungnya bisa melakukan ritual berjalan mengelilinginya yang menggambarkan perjalanan dari bumi ke surga.  Didirikan diatas areal suci yahudi, bagian dalamnya berisikan tulisan berhuruf Kufi tentang keesaan tuhan bahwa Ia tidak berputera, dan al Masih tiada lain adalah seorang hamba Allah, kesejahteraan untuknya dihari kelahirannya, dihari kematiannya dan dihari ia dibangkitkan kembali.

 Pada abad ke 8 Yerusalem dipenuhi oleh umat Kristen berbahasa arab.  Mereka bisa ikut masuk kedalam Dome of the rock, membaca pesan-pesan berbahasa arab berhuruf kufi didalamnya yang menentang faham ketuhanan Isa al Masih, tapi juga memuji dan mendoakannya.  Kaum yahudi dapat turut berziarah kebangunan indah ini dan merayakannya sebagai kuil ke tiga.  Bangunan ini dapat menyatukan semua keturunan Ibrahim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline