Lihat ke Halaman Asli

Mita

Kerja dari rumah.

Bondan: Makanan Indonesia Berbahaya Enaknya!

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Gambar dari detikfood Tadi malam di Asian Food Channel ada acara baru: Taste of Indonesia yang dibawakan oleh tidak lain pak Bondan ‘maknyus’ Winarno dan anaknya Gwen. Mereka membawakan acara ini dalam bahasa Inggris, pastinya karena acara ini target pemirsanya lebih internasional. Kenapa pak Bondan memilih Gwen menurut Bondan di okezone karena dia membutuhkan partner yang “mengerti rasa makanan dan bahan-bahan yang digunakan”. Dalam acara semalam kita diajak berjalan-jalan ke Padang. Pak Bondan mencari rumah makan tradisional yang sudah pernah didatanginya tapi tidak ketemu, karena rumah-rumah makan padang sekarang sudah modern. Akhirnya mereka memilih satu restoran. Mereka menerangkan uniknya para waiter membawakan belasan piring ke meja, bahwa mereka tidak perlu memakan semua hidangan dimeja. “Pilih saja yang kita mau dan bayar hanya yang kita makan” kira-kira begitu penjelasan pak Bondan. Diterangkan juga istilah-istilah dalam bahasa Padang untuk duduk makan bersama dilantai dan sejarahnya. Tidak lupa pak Bondan mengatakan bahwa rendang terpilih sebagai makanan terenak didunia. Melihat pak Bondan dan anaknya makan kita pasti ikut-ikutan ngilerr … mmmm! Lalu mereka berkendara ke Pariaman. Disana mereka mencoba gorengan-gorengan (semacam rempeyek) di pinggir pantai. Ada yang isinya udang, ada teri dll. Mmm ngiler lagi! Malam hari mereka mencoba restoran seafood Jon Good (?). Disitu mereka mencoba udang kipas saos cabe yang kelihatannya yummy banget yang Gwen bilang makanan ini ‘to die for’. Akhirnya mereka berdua berkata ”Indonesian foods are dangerously delicious.. come to Indonesia!”.  Jadi sudah resmi bahwa pak Bondan tidak akan bilang ‘maknyus!’ di acara ini :) Acara ini cukup membanggakan bagi kita. Karena kita tahu di AFC acara dari Indonesia tidak ada (kecuali baru-baru ini saja ada acaranya ala Chef Farah Quinn yang biasa kita lihat di tivi nasional). Bosan kan lihat AFC acara dari Asia kalau tidak dari Filipina, Hongkong paling dari Malaysia, sampai hafal dengan Chef Wan. Belum lagi iklan pariwisata Malaysia yang sangat gencar dan bagus-bagus itu. Hadir pada waktu prime time acara ini sangat baik untuk pengenalan Indonesia ke dunia luar dan sangat bagus untuk pariwisata. Acara pak Bondan ini menurutku banyak unsur edukasi dan pembahasan makanan yang benar-benar asli dari daerah yang didatanginya yang kita tidak tahu. Contohnya pada episode selanjutnya kita bisa lihat makanan yang sangat unik di pasar Bukittinggi yaitu keripik dari tepung beras yang direndam air, dicampur yogurt susu kerbau (dadiah) dan pakai saus gula merah.. dan tampak oleh kita Gwen baru mencoba makanan ini dan dia tidak suka! Hahaha. Oh ya, ada satu kritikan untuk acara ini.  Suara pak Bondan dan Gwen terdengar berlomba keras dengan suara lalulintas jalanan.  Sepertinya butuh wireless mic untuk kedua presenter ini supaya suara terdengar lebih jernih. Kalau kita lihat subtitlenya acara ini ternyata dibuat oleh kementrian Perdagangan dan kredit untuk ibu Mari Pangestu. Dengan pindahnya ibu Mari ke Departemen Pariwisata kita bisa berharap terobosan-terobosan lain dibidang pariwisata yang akan dibuat ibu menteri ini.  Indonesia.. dangerously beautiful!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline