Lihat ke Halaman Asli

Malam Jakarta

Diperbarui: 23 Juni 2016   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam di kota Jakarta terkadang sangat sendu. Aku tidak bisa membedakan antara kota yang berpijar atau kota yang murung. Mereka yang di jalan hanya berlalu lalang, bertemu ribuan mata setiap hari,bertemu jiwa baru setiap hari, tapi tak terlihat. Mata mereka terlalu sibuk mencari apa yang harus dilakukan hari ini?

Mereka tidak menipu, mereka tidak jahat, mereka hanya lupa cara bahagia, wajah mereka lelah dimakan keringat, tubuh mereka dilahap lelah. Meski banyak penghiburan yang lebih ceria, terkadang luka adalah pengisi waktu yang setia.

Kurasa aku jatuh cinta kepada kehidupan di kota ini. Aku manusia perindu di kota yang sendu, mencari sesuatu yang tak kutau apa,tapi ada di sini. Mereka yang lupa cara bahagia,pasti telah lama tidak jatuh cinta ke kehidupan. Lupa jika hidup hanya bahagia yang perlahan mati,dan duka yang perlahan hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline