Biduk negeri berlayar gamang, sepuluh deras ombak naik pitam menghempas ke haluan..
Teriakan ngeri, pekikan bimbang, sauh mengayun panik kayuh dayung berusaha ke tepian..
Tak ada iba tak ada upaya dari orang yang lalu lalang lintang pukang, tak kenal engkau dengan rasa kasihan..
Sibuk asyik masyuk urusan sendiri, ah..yang penting perutku kenyang masa bodoh tentang perjuangan..
Toh..bendera sang saka sudah kukibarkan, itu artinya nasionalismeku sudah sangat lumayan..
Cinta negara cinta bangsa cerita lama, cintai saja dirimu sendiri..pundi-pundi upeti, itu yang perlu diamankan..
Hiduplah sendiri-sendiri, hedonisme kapitalisme jadi raja, dunia itu untuk selamanya, tak perlu intip dibalik tingkap indah beludru itu darah juang terus tersembur dan berceceran..
EPILOG
Kulihat disana Ibu Pertiwi sedang bersusah hati, menunggumu datang berlari dengan kasih sayang dan memberinya hangat pelukan..
Air mata rindu jatuh luruh tlah menggenang, membasahi bekas luka lama dalam kenangan.....
(#PrayFor76)