Lihat ke Halaman Asli

Pandji Wirabumi

Profesional Modificator

"Meruwat Sengkuni"

Diperbarui: 4 April 2021   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku teringat betul negeri ini dulunya subur dan hijau.. Namun mengapa hari ini tanahnya dipenuhi sarang beludak dan ranjau..?

Aku pula terkenang penduduk negeri ini dulunya ramah dan bijak..

Namun mengapa hari ini berselisih sedikit saja amarah langsung menggelegak..

Aku memang sudah tak lagi bisa merasakan gemah ripah loh jinawi..

Semenjak para insan lebih mempertuankan kuasa nafsu duniawi..

Ooh..ashaabul yamiin..maa ashabul yamiin?

Dialah yang hak dan kehormatan orang lain pasti dia jamin..

Kepada kesalahan nya sendiri dia selalu bercermin..

Kemudian tekadnya, hari ini dan hari besok haruslah lebih baik dari hari-hari kemarin..

Duhai ashaabus Syimaal..maa ashabus syimaal?

Kepada kebenaran dan kebajikan sungguh ia tidak pernah kenal..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline