Pemasaran politik adalah sebuah upaya atau usaha yang dilakukan dengan matang dan strategis oleh seorang kandidat atau partai politik guna menjaring pemilih dan mensukseskan kandidat atau partai politik tersebut dalam sebuah kontestasi politik. Strategi tersebut bisa berupa isu dan program kerja ataupun hal non teknis sekalipun seperti lagu atau jingle.
Dalam beberapa minggu atau beberapa bulan terakhir kita beberapa kali melihat sebuah partai politik yang giat menjalankan promosi di media masa. Salah satunya adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Salah satu bentuk promosi yang mereka lakukan yaitu melalui sebuah jingle "PAN, PAN, PAN selalu terdepan". Cara tersebut dilakukan sebagai bentuk promosi atau kampanye mereka. Selain itu dibuatnya jingle tersebut tidak lain dan tidak bukan juga untuk membentuk citra dan identitas mereka di masyarakat.
Dalam pelaksanaannya sendiri PAN bekerja sama dengan beberapa artis dalam mempopulerkan jingle tersebut, hal tersebut rupanya cukup efektif untuk menarik perhatian masyarakat terutama dari kalangan menengah kebawah, karena memang PAN sepertinya menarget kalangan yang kurang terpelajar dan terdidik. Tetapi yang jelas PAN lebih mengutamakan pemilih dari kalangan milenial dan Generasi-Z karena PAN sendiri memang menarget audiens dari kalangan anak muda.
Langkah PAN dengan menggunakan lagu "PAN, PAN, PAN" adalah untuk membangun identitas yang kuat dan menciptakan ikatan emosional dengan pemilih. Dengan strategi yang melibatkan kreatifitas tersebut, diharapkan dapat menciptakan daya tarik yang kuat di tengah masyarakat dan mencapai dukungan yang lebih besar dari pemilih, terutama dari kalangan muda.
Tetapi pada akhirnya tingkat keberhasilan partai politik dalam menjaring pemilih lewat cara seperti ini terbilang kecil, karena untuk mendapat tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi biasanya dilihat melalui track record atau rekam jejak, kapasitas calon dalam memimpin, kapasitas calon dalam mengeluarkan ide dan gagasan, visi dan misi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H