Aku berselimut asap
Duduk di halte bersama sahabat setia ku
Hanya sebatang, namun kerap berseteru
Dan mereka pun mulai menggerutu
Maaf, inilah wajahku
Kala udara saling menyambar
Ringkikan kuda - kuda besi sayup terdengar
Binar mata pun perlahan memudar
Bara api tak hentinya berpendar
Sekali lagi, punggungku kembali kusandar
Seketika itu pun aku seakan tersadar