Lihat ke Halaman Asli

Misteriani Harefa

Guru/ SMA Negeri 3 Gunungsitoli

Pembelajaran Berdiferensiasi

Diperbarui: 24 Februari 2023   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tugas  2.1.a.8. KONEKSI ANTAR MATERI - MODUL 2.1

MISTERIANI HAREFA, S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 7

SMA NEGERI 3 GUNUNGSITOLI

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

“Semua pengetahuan terhubung ke semua pengetahuan lainnya. 

Yang menyenangkan adalah membuat koneksinya.”

(Arthur Aufderheide)

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid atau serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Murid-murid yang duduk di kelas-kelas yang ada di sekolah tidak ada yang sama. 

Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, memiliki preferensi belajar yang berbeda, minat yang berbeda dan belajar dengan kecepatan yang berbeda sehingga kesiapan belajar merekapun berbeda. Segala perbedaan ini tentunya memerlukan kebutuhan murid yang berbeda pula. Sebagai pendidik yang baik, seorang guru harus mampu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh murid. Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas dengan cara :

  • Guru harus memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan dengan jelas
  • Guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya
  • Guru menciptakan lingkungan belajar yang mengundang murid untuk belajar dan bekerja keras
  • Guru memiliki manajemen kelas yang efektif
  • Guru melakukan penilaian berkelanjutan.

Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas dengan cara guru melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan 3 aspek yaitu :

  • Kesiapan belajar murid (readiness). Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau
    keterampilan baru.  Kesiapan belajar murid bukanlah tentang intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan pengetahuan atau keterampilan baru yang akan
    diajarkan.
  • Minat belajar murid. Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada
    suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Setiap murid juga memiliki minat belajar yang berbeda-beda.
  • Profil belajar murid. Profil belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik
    belajar. Tujuan dari memperhatikan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar
    adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara alami dan
    efisien. Sebagai guru, kadang-kadang kita secara tidak sengaja cenderung memilih gaya
    belajar yang sesuai dengan gaya belajar kita sendiri. Padahal kita tahu setiap anak
    memiliki profil belajar sendiri. Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor antara lain :

1. Lingkungan belajar

2. Pengaruh budaya

3. Gaya belajar (visual, auditori, dan kinestatik)

4. Kecerdasan majemuk (multiple intelligences)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline