Lihat ke Halaman Asli

Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sesak, menerima jawaban yang tak sesuai harapan. membuatku di terjang kebahagiaan.
jauh terlempar..
terkapar..
(ah, seandainya saja kau berkata sebaliknya..)

ku hanya ingin aku dan kamu melebur menyatu. tapi tersadar ku tak bisa menyusun kata menjadi kalimat rayu. yang akan menghanyutkanmu hingga ke muara hatiku..

yah, kau menolak cinta yang ku siapkan untukmu. yang ku jaga dan ku rawat tanpa jeda waktu. namun sedikitpun itu tak berasa bagimu..
bahkan semua rinduku tak cukup untuk membiusmu..

ku terkekang sendu dengan keputusan pedihmu. parahnya, ku tak bisa begitu saja membiarkan cintaku berlalu..

cinta yang sering mengukir indah malam2ku. dan laksana mentari, cinta itu selalu menyapa pagiku.
ah, kenangan itu..
yang dulu ku sebut rindu. perlahan mulai mengeja sedih..
menghujam perih..

aku harus menuntun jiwa tanpa sanggup ku belai. merangkai hatiku yang berurai..
berusaha menata ulang perasaan yang selalu meneguk sepi di kala ramai. dan sebelum ia benar2 terpuruk lemah terkulai..

sore ini, langit mendadak terlihat begitu kelam. mendung datang berarak tak beraturan..
pun angin perlahan bertiup dingin pelan. mencoba menyurutkan panas luka hati jauh di dalam..
meracau pikiranku hingga tak tenang..

semuanya kacau..

sendiri aku galau..

(Palembang, 291211)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline