Kita tak perlu terlalu banyak uang
Kita bahagia meski tak kemana-mana Kamu cantik (cantik) meski tanpa bedak (tanpa bedak)
Rasakan ini senang di dadaku memilikimu (memilikimu) Peluk aku, merdu ku dengar debar jantungmu
Oh tenang sayang semua kan baik-baik saja
Kamu cantik (cantik) meski tanpa bedak (tanpa bedak)
Rasakan ini senang di dadaku memilikimu (memilikimu)
Peluk aku, merdu ku dengar debar jantungmu Oh tenang sayang semua kan baik-baik saja
Oh kita kan baik-baik saja Kita kan baik-baik saja
Kita kan baik-baik saja (Sumber: http://www.azlyrics.com/lyrics/tulus/satuharidibulanjuni.html)
Hari ini kuping saya kembali terkesima dengan salah satu lagu dari Tulus, penyanyi favorit saya. Menurut saya lagu ini dapat menjadi gambaran bahwa kebahagiaan selalu terkait dengan kesederhanaan dan cukup kontekstual disaat budaya konsumerisme yang dapat berujung pada kemewahan sedang menjadi kritikan banyak pihak. Ketika malam berganti malam minggu media sosial menjadi begitu ramai mulai dari Facebook, Path, sampai Instagram. Berbagai postingan mewarnai orang-orang yang beraktivitas dan menikmati malam minggu, malam minggu dan pacaran aktivitas khas ala perkotaaan sampai ke pelosok. Media sosial yang saling “dikaitkan” entah apa itu bahasa teknologinya yang menghubungkan Facebook-Instagram-Path-Twitter-Line, dan media sosial lain membuat eksistensi menjadi semakin “greget”, hanya upload di satu media sosial dapat juga langsung menyebar ke media sosial lainnya.