Lihat ke Halaman Asli

sukarti dimejo

buruh harian lepas

Namaku Yudas

Diperbarui: 4 Oktober 2024   04:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Nick Moore on Unsplash

Namaku Yudas, engkau tahu bahwa aku telah menjualnya sebanyak satu kali. Tidak lebih banyak dari engkau (yang telah berkali-kali menjualnya). Malukah kau? Aku sangsi! Namaku Yudas, oh sungguh perutku mual melihat orang-orang menyebutmu... indah dan berarti!

"Ahh dasar setan!"

Brak!

"Eh? Ada apa mas?"

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Eh, a anu, tidak, tidak, maaf"

"Atau boleh saya tambah kopinya?"

"Eh, a anu, tidak, eh iya, maaf, terima kasih"

Damn! Jon mengepalkan tinjunya keras-keras seakan ingin meninju orang yang mengenakan kaos bertuliskan "Namaku Yudas...." Secangkir kopi pahit dihadapannya mengerling pias, sedangkan sebungkus rokok kreteknya mengajaknya membuat asap tebal,

"Ayo bakar aku, hembuskan asapnya kuat-kuat, agar matamu tak melihatnya!"

"Apa?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline