Lihat ke Halaman Asli

Ketika Hobi Online, Mengubah Indonesia

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13534859081761361463

Banyak net-preneur yang beromset  besar, namun banyak pula yang malah bangkrut. Tapi sejauh ini yang saya temui, semua berhasil. Well, kabar baiknya, pangsa pasar yang tercipta melalui internet (sosial media) sangalah besar. Kali ini saya bercerita tentang beberapa sosok baik hati yang saya temui beberapa waktu lalu di Jogja. Berkenalanlah dengan Riyeke Ustadiyanto dan  ada banyak lagi orang-orang hebat yang konon sukses karena dunia internet. Saya terkekeh mendengar cerita mas Keke (red- Riyeke Ustadiyanto) ketika bicara tentang profil hidupnya. Seorang sarjana akuntansi dengan indeks prestasi yang kurang begitu membanggakan. Seperti lainnya, yang baru lulus kuliah berharap kerja ikut orang lain. Namun apa daya, tak ada sedikitpun perusahaan meliriknya.

[caption id="attachment_217428" align="alignnone" width="300" caption="Mas Keke di kanan"][/caption]

Sosok yang kerap kali santai mengenakan kaos oblong dan celana pendek lengkap dengan sendal jepitnya ini juga salah satu orang yang memiliki andil membantu pemulihan Bali pasca peledakan bom oleh teroris. Ia mengajak para pelaku pariwisata di Bali untuk mempostingkan artikel bersifat positif tentang Bali setiap hari. Nah, postingan yang di buat para pelaku usaha di Bali inilah semakin menjadi topik dominan. Dulu, ahli internet banyak di sewa dari luar negeri, dan pasca bom bali menjadi momentum bagi seorang yang pernah jadi penjaga warung internet ini.

Cerita mengalir begitu saja sambil bergitar ria, dan bersantai bersama rekan-rekan yang lain mendengar arahan sambil diselingi guyon tentang bagaimana memajukan bisnis internet mereka. Penggagas National Bootcamp yang sudah memiliki 13 angkatan ini bersiap melebarkan sayap dengan sistem e-payment yang luar biasa efektif. Pasti rata-rata pebisnis punya banyak akun bank, iya ga??makin pusing lagi kalo bank yang pake costumer adalah bank daerah. Belum tentu e-banking yang ada bisa mengakomodir itu. Kalaupun ada harus pindah buku atau atgs dengan charge biaya administratif yang mahal. Saya pun mengalami hal itu.

[caption id="attachment_217429" align="alignnone" width="300" caption="Saat workshop"]

13534859581635638960

[/caption]

Nah, bermula dari permasalah tersebut, Ia dan rekannya (saya lupa namanya, sorry ya bro) merancang sistem e-payment yang bernama ipaymu. Bermula dari modal dibawah Rp.3.000.000,- kini telah menciptakan sistem pembayaran yang efektif, murah dan tak kalah cepat dengan e-banking lainnya. Anda cukup punya satu account bank untuk bisnis Anda, dan bisa transfer ke 137  bank yang ada di Indonesia. Fakta lainnya tentang ipaymu.com adalah memiliki koneksi ke semua ATM Bersama serta ATM Prima online seluruh wilayah Indonesia. Dapat pula digunakan untuk melakukan transaksi dalam Indonesia atau pembayaran luar negeri ke penerima di Indonesia. Tertarik?coba deh buka www.ipaymu.com. Daftar saja, gratis kok.

Mengintip status facebooknya beberapa waktu lalu, beliau yang kami sapa "kumendan" ini nampaknya semakin melebarkan sayap. Ipaymu.com pun sedang merilis kerjasama dengan e-payment luar negeri ternama. Walaupun masih banyak yang belum "ngeh" fasilitas e-payment karya anak negeri ini, saya rasa butuh waktu saja. Promosi dan support dari masyarakat tentunya sangat diperlukan.

Bermula dari hobi internet dan kepekaannya dalam melihat peluang bisnis menciptakan karya yang tak hanya menguntungkan dirinya, bahkan beliau membuka sebuah kantor di Bali. Seorang fresh graduate di tolak di sana-sini, kini malah menjadi figur yang menswadayakan anak-anak muda kreatif. Siapa sangka, sosok mas Keke ini kian mencuat dan menyadarkan kita bahwa ada lagi satu anak bangsa kita yang sebentar lagi akan mengubah paradigma e-payment Indonesia. Kreatifitas dan semangat juangnya telah  terbukti.

"Tiwi, yang namanya ide itu, gak perlu perenungan atau pemikiran yang dalam...tiba-tiba saja akan muncul. Hanya saja niat dan tindakan, itu menentukan...." wejangan Kumendan kepada saya.  Mungkin entah kapan lagi bisa ketemu sosok founder PT. Marketbiz Media ini, beliau super sibuk sekali. Bincang-bincang santai namun bermakna mampu membuka cara pandang baru bagi saya dan rekan-rekan.

Semoga cerita kali ini menginspirasi rekan-rekan. Salam hangat dari Semarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline