Lihat ke Halaman Asli

Anjani Eki

Penikmat Fiksi

With The Right Person You Don't Have to Work Hard to be Happy

Diperbarui: 4 Februari 2016   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

With the right person you don't have to work so hard to be happy. It just happens, effortlessly. Saya setuju. Setuju banget. Kalau memang dia orangnya, semua akan terjadi begitu saja. Tanpa usaha. Mudah. Mengalir dengan indah.


Kalimat sederhana yang saya temukan ketika berselancar. Simple tapi membuat saya merenung. Seperti menabrak logika. Seketika teringat kejadian yang lalu. Hubungan yang sangat melelahkan. Karena memang "He was not the one".


Dulu saya sangat berusaha keras menjaga hubungan itu. Menjaga dengan sekuat tenaga. Tidak boleh ada yang cacat. Bukan penampilan saya. Melainkan sikap saya di matanya. Sangat melelahkan. Karena tidak bisa jadi diri sendiri. Terlebih karena saya berjuang untuk menjaga hubungan tersebut sendirian. Iya. Sendirian. Betapa bodohnya saya saat itu.


Ketika dia tidak benar-benar menginginkan kamu rasanya sakit! Kamu seperti orang bodoh yang menunggu ketidakpastian. Parahnya sewaktu-waktu bisa dibuang. Dia bisa datang dan pergi sesukanya. Kamu hanya menjaganya tanpa memperdulikan, apakah dia akan bertindak hal yang sama.


Kata "cinta" bisa diucapkan dilidah. Tapi tindakan pria menjelaskan segalanya. Ketika dia tidak memperjuangkan kamu sebetulnya hati kecilmu tahu. Tapi kamu yang tidak jujur. Saya mengerti. Karena pernah berada di situasi yang sama. 


Kalau memang dia orangnya semuanya akan mengalir. Terjadi begitu saja. Kamu bisa merasakan bahagia. Dengan sedikit usaha atau malah tanpa perlu berusaha sekalipun. Kamu akan menikmati hal-hal kecil bersamanya. Tidak membahas kekurangan yang ada pada dirimu. Semuanya tulus. Hati kecilmu yang bisa tahu.

Baik saya maupun kamu pasti merindukan pria seperti itu. Mudah saling memahami satu sama lain. Hanya dengan tatapan dan senyuman mengerti apa yang terjadi. Tidak saling menyalahkan. Berjuang bersama..


Tidak ada istilah superior. Semua didiskusikan untuk kemenangan bersama. Tidak ada yang merasa lebih penting. Semua saling ingin membahagiakan. Tidak ada yang dikalahkan. Semua dapat menempatkan diri sebagai pasangan yang saling mendukung.


Saya yakin pria seperti itu ada. Jika dia orangnya semuanya akan mudah. Mudah untuk bahagia bersama. Mudah untuk menertawakan kemalangan bersama. Doa saya, doa kamu, doa kita semua. Semoga setiap hari semakin dekat untuk bertemu dengan dia. Biarlah Allah yang mengatur bagaimana caranya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline